Halaqah 30 ~ Landasan Kedua Ma’rifatu Dīnil Islam Bil Adillah: Makna Syahadat Lailah Illallah | HSI BA

📘 Silsilah Ilmiyyah Belajar Aqidah
🔊 Halaqah 30 ~ Landasan Kedua Ma’rifatu Dīnil Islam Bil Adillah: Makna Syahadat Lailah Illallah

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله


Kemudian beliau mengatakan menjelaskan tentang Laillahaillah kita lihat ketika menyebutkan shalat, Zakat, Haji, saum , beliau tidak panjang lebar tapj ketika membahas tentang syahadat maka beliau disini agak memperpanjang atau memperlebar penjelasan karena beliau tahu bahwa ini adalah termasuk pokok didalam agama Islam, yaitu tentang masalah Tauhid Ma’rifatullah sangat berkaitan dengan Tauhid, demikian pula Ma’rifatu Dinil Islam ini berkaitan dengan Tauhid karena ternyata didalam Dienul Islam ada 3 tingkatan.

Didalam Islam ada syahadatdan didalam Iman nanti ada rukun Iman yang pertama yaitu beriman kepada Allah, ketika membahas beriman kepada Allah juga akan membahas tentang Tauhid, ketika membahas Syahadat Laillahaillah juga membahas tentang Tauhid berarti Ma’rifatullah berkaitan dengan Tauhid, Ma’rifatu Dinil Islam juga berkaitan dengan Tauhid. Ketika membahas Ma’rifatu Nabi juga akan dibahas tentang Tauhid, maka beliau akhirnya disini membahas tentang makna Laillahaillah beliau mengatakan

ومعناها : لا معبود بحق إلا الله

Dan makna dari syahadat Laillahaillah : Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah. Ini adalah makna yang paling sempurna paling sesuai dengan kalimat Laillahaillah . Tidak ada sesembahan yang berhak yang benar , yang berhak maksudnya yang memang berhak untuk disembah atau yang bihaqin maksudnya yang benar karena Haq bisa diartikan yang benar atau diartikan yang berhaq kecuali Allah , inilah makna Laillahaillah.

Kalimat Laillahaillah ini terdiri dari 2 bagian, 2rukun Laillahaillah

❶ Terdapat pada kalimat – لا إله –

❷ Terdapat pada kalimat – إلا الله –

Ketika seseorang mengatakan – لا إله -berarti dia dalam keadaan Nafian, Nafian disini Hal, shohibul hal nya adalah Allah ajja wa jalla karena dia adalah tafsir firman Allah

شَهِدَ ٱللَّهُ أَنَّهُۥ لَاۤ إِلَـٰهَ إِلَّا هُو

Nafian maksudnya adalah Allah menafikan segala sesuatu yang disembah selain Allah itu ada dalam kalimat – لا إله -Allah menafikan segala sesuatu yang disembah selain Allah seluruhnya, kalau itu adalah Dunallahu (dia disembah maka di nafikan) baik itu seorang nabi sekalipun atau seorang Malaikat siapapun dia . Itu adalah rukun yang pertama yang dinamakan rukun an Nafi harus mengingkari seluruh sesembahan selain Allah.

Kalimat – إلا الله – kalimat yang ke2

مثبتا العبادة لله وحده لا شريك له في عبادته، كما أنه لا شريك له في ملكه
 
Berarti Allah menetapkan bahwasanya ibadah itu hanyalah untuk – لله وحده – saja itu adalah makna Laillahaillah terdiri dari 2 rukun yang pertama adalah Nafi kemudian yang kedua adalah ihbar. Dan dua²nya harua ada kalau tidak ada maka tidak benar maknanya, coba seandainya hanya Laillaha berarti kalau Laillaha saja pengingkaran adanya sesembahan, jadi orang yang mengingkari wujud Allah (orang yang Atheis)tidak percaya adanya Allah subhanahu wa Taala, tapi kalau hanya menetapkan saja dengan mengatakan Allahuma’bud atau mengatakan Allahu illahun (Allah adalah sesembahan) orang yang mengatakan Allahuillah dia tidak mengingkari bahwasanya yang lain juga Illah, orang yang menyembah misalnya Isa mungkin dia mengatakan Allah itu sesembahan, ketika dia mengatakan Allahu illah belumtentu dia mengingkari yang lain juga illah . Berarti kalau hanya Isbat saja Allahuilla tidak cukup, bagaimana bisa sempurna dengan menggabungkan antara Nafi dan juga Isbat , itulah keadilan qoimam bil kist , bagaimana caranya kita mengatakan Laillahaillah tidak ada sesembahan dari semuanya kemudian kita kecualikan Allah saja. Oleh karena itu makna makna yang benar La makbuda bi haqqin illallah , itulah makna Laillahaillah, karena intinya kita ingin mengingkari seluruh sesembahan yang itu adalah sesemban yg bathil dan kita menetapkan Allah sebagai satu²nya sesembahan, maka menjadilah Laillahaillah itulah makna dari lafadz yang diucapkan oleh Nabi dan yang beliau dakwahkan & itulah yang dipahami oleh orang² Arab ketika mereka mendengar dakwah Nabi yang mereka pahami dari beliau adalah La makbuda bihaqqin illallah tidak ada makna yang lain.

Karena sebagian ada yang mengatakan Laillahaillah maknanya adalah La kholiqo illallah (tidak ada yang mencipta selain Allah) makna ini benar namun itu bukan makna inti dari kalimat dari Laillahalillah, orang² musyrikin Quraisy yang sudah kita tahu bahwasanya mereka juga meyakini bahwasanya Allah subhanu wa Taala yang mencipta , memberikan rizky dan mengatur alam semesta, ketika didakwahkan kepada mereka disuruh untuk mengatakan Laillahaillah ternyata mereka tidak mau mengucapkan, Abu Jahal, Abu Lahab dan Abu Tholib juga tidak mau mengucapkan dan orang² yang semisal dengan mereka didakwahi kepada tauhid dan mereka meninggal dalam keadaan syirik

إنهم كانوا إذا قيل لهم لا إله إلا الله يستكبرون
 
[QS Ash Shaffat 35]
Apabila dikatakan kepada mereka Laillahillah – يستكبرون – mereka sombong

Tidak mau mereka mengucapkan kalimat ini

وَیَقُولُونَ أَىِٕنَّا لَتَارِكُوۤا۟ ءَالِهَتِنَا لِشَاعِرࣲ مَّجۡنُونِۭ
 
[QS Ash-Shaffat 36]
Mereka mengatakan apakah kami harus meninggalkan Tuhan² kami yang banyak ini, hanya karena seorang tukang syair yang gila

Tukang syair (itu sudah tercela diantara mereka) apalagi kalau tukang syair yang gila(berarti ngomongnya /syairnya ngawur).

Seandainya makna Laillahalillah ini adalah LaKholiqoillallah tentunya Abu Tholib, Abu Lahab , Abu Jahal dengan senang hati mereka akan mengatakan Laillahaillah , memang itu keyakinan mereka bahwasanya Allah itu yang mencipta (tidak ada yg mencipta selain Allah) Khubal, Latta, Uzza dst mereka tidal mencipta dan itu keyakinan mereka, seandainya makna Lakholiqoillallah dengan senang hati meskipun mengucapkan sehari 1000X mereka akan melakukan. Tapi mereka samasekali 1 kecappun mereka tidak mau mengatakan Laillahalillah karena mereka tau makna bukan Lakholiqoillallah tapi Lamakbudabihaqqinillallah.

Disana ada makna yang lain dan juga salah Laillahaillah diartikan Lamakbudamawjudunillallah – tidak ada sesembahan yang ada kecuali Allah. Ini bisa disalahpahami oleh sebagian berarti kalau diartikan demikian seluruh sesembahan yang ada itu adalah Allah dan tentunya ini adalah pemahaman yang jelas salah , berarti orang yang menyembah Matahari, Bulan dia menyembah Allah, Laillahaillah tidak ada sesembahan kecuali itu adalah Allah, ini pemahaman wihdatul wujud, orang menyembah apasaja itu bertauhid karena dia menyembah Allah juga, menyatunya wujud antara Allah dengan makhluk , jadi yang menyembah apapun dia adalah bertauhid, menyembah Pohon, Matahari juga bertauhid bersatunya wujud antara Allah dengan makhluk maka ini adalah pemahaman yang bathil.

Kemudian ucapan beliau

لا شريك له في عبادته، كما أنه لا شريك له في ملكه

Ini kembali beliau mengingatkan tentang hubungan antara Tauhid Rububiyyah dengan Tauhid Uluhiyyah. Karena sekarang intinya beliau sedang membahas Tauhid Al-Uluhiyyah tentang berhaknya Allah untuk diibadahi, maka sebagaimana Allah subhanahu wa Taala Dialah yang hanya memiliki Langit dan juga Bumi maka Dialah yang berhak untuk diibadahi

لا شريك له في عبادته، كما أنه لا شريك له في ملكه
 
Hubungan antara Tauhid Rububiyyah dan Tauhid Al-Uluhiyyiah

WaRabbu wal Ma’bud Rab itulah yang berhak di sembah ini pertama ingin menjelaskan hubungan antara Tauhid Rububiyyah dan Tauhid Al-Uluhiyyah. Disini kembali beliau mengingatkan yang demikian.

الله تعالى أعلم
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang