Halaqah 29 ~ Landasan Kedua Ma’rifatu Dinil Islam Bil Adillah: Dalil Rukun Islam Syahadat Lailah Illallah | HSI BA

📘 Silsilah Ilmiyyah Belajar Aqidah
🔊 Halaqah 29 ~ Landasan Kedua Ma’rifatu Dīnil Islam Bil Adillah: Dalil Rukun Islam Syahadat Lailah Illallah

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله


Kemudian beliau menyebutkan tentang rukun Islam yang jumlahnya 5, yang dikumpulkan oleh Nabi ﷺ dalam 1 dalil (haditsnya Abdullah ibnu Umar), maka beliau memberikan dalil dari masing² dari rukun Islam tadi, karena ini adalah berbicara tentang rukun Islam yaitu perkara yang paling penting didalam Islam.

Jika seorang Muslim didalam keislaman dia banyak perkara maka minimal mereka mendalami 5 perkara ini, makanya beliau disini mendalami lebih dalam tentang rukun Islam yang 5, masing² dari rukun Islam beliau sebutkan dalilnya, bukan hanya dalil Abdullah ibn Umar yang men-jama dan mengumpulkan 5 rukun, tapi beliau sebutkan dalil dari masing² rukun Islam untuk menunjukan penekanan.

Beliau mengatakan

فدليل الشهادة قوله تعالى،
 
Dalil tentang syahadat maksudnya adalah

الشهادة ان لا إله إلا الله
 
Al disini adalah Lil-ahdiyah, yaitu menunjukan perjanjian, karena disebutkan sebelumnya didalam hadits – شهادة ان لا إله إلا الله – itulah kalimat syahadat yang pertama yg disebutkan didalam hadits maka beliau mengatakan

فدليل الشهادة

Maksudnya Adalah – شهادة ان لا إله إلا الله – adalah firman Allah ajja wa jalla

شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Apa dalil bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah.

Ini adalah rukun Islam yang pertama yaitu seorang Muslim harus bersyahadat tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah.

Apa makna syahadat?
Didalam bahasa arab apabila dikatakan – الشهاد رخل ب كذا و كذا -seorang laki² telah bersaksi demikian dan demikian. Ucapan bersaksi didalam bahasa arab ini mengandung beberapa makna.

Makna yang pertama
Orang yang bersaksi itu berarti dia tahu/dia mengetahui seorang yang memiliki ilmu, jadi orang yang bersaksi tentunya mengandung ilmu berarti dia harus alim dia harus mengetahui.

Kemudian yang kedua didalamnya ada ada makna sumpah, orang yang bersaksi _aku bersaksi_ berarti dia bersumpah ini adalah penekanan.

Kemudian yang ketiga, orang yang bersaksi itu berarti bermakna Ikhbar yaitu mengabarkan kepada orang lain, jika hanya diam saja maka dia tidak. bersaksi dalam bahasa arab dia harus Ikhbar dia harus ‘alimah, muhalafah, berarti dia harus a’lama ghoira akhbaro , berarti disitu ada makna Ikhbar (harus mengabarkan kepada orang lain).

Demikian pula didalam – شهادة ان لا إله إلا الله – kita bersaksi berarti kita harus paham/mengetahui/menyadari mengetahui alasannya mengapa kita mengatakan – لا إله إلا الله – sebagaimana orang yang bersaksi dia mengabarkan menceritakan karena dia mengetahui, ketika kita mengatakan saya bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah maka kita harus punya hujjah harus punya ilmu disitu ada sumpah – لا إله إلا الله – tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah.

Darimana dalil tentang persaksian itu, beliau mendatangkan firman Allah didalam surat Al-Imron 18, penyebutan ayat, penyebutan surat ini bukan dari mualif, jarang para ulama menulis ayat atau surat biasanya yang melakukan adalah muhaqiq , orang² yang datang setelah mereka ingin mempermudah orang untuk ayatnya, akhirnya mereka menuliskan surat dan juga ayatnya.

Dalilnya adalah ayat ini

شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

[QS Ali ‘Imran 18]

Allah bersaksi bahwasanya Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia, dan para Malaikat dan juga orang² yang berilmu tegak dengan keadilan.

Didalam ayat ini Allah subhanahu wa Taala mengabarkan bahwasanya Allah bersaksi, apa isi persaksian dari Allah dan Allah subhanahu wa Taala Dia-lah Yang memiliki langit dan juga bumi mengetahui apa yang ada di langit & bumi dengan luasnya Alam semesta dengan besarnya alamh semesta dari ujung ke ujung, Allah Maha Mengetahuinya, Allah bersaksi dalam ayat ini bahwasanya di seluruh alam semesta ini tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia , maka ini adalah persaksian yang berasal dari Dzat Yang Paling Tau.

Saksi semakin dia berilmu semakin berkualitas saksinya, orang yang melihat langsung pembunuhan (misalnya)dengan orang yang hanya sekedar menyaksikan ketika pembunuh tadi akan meninggalkan.

Semakin tinggi keilmuannya maka akan semakin berkualitas persaksiannya. Siapa yang lebih mengetahui tentang apa yang di Langit & diBumi ini kecuali Allah

قُلْ أَأَنتُمْ أَعْلَمُ أَمِ اللَّهُ

Dan ternyata Allah Subhanahu wa Taala Dia memberikan persaksian "Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia"

Didalam QS Al-An’am

قُلْ أَيُّ شَيْءٍ أَكْبَرُ شَهَادَةً ۖ

Apakah sesuatu yang paling besar persaksiannya

قُلِ اللَّهُ ۖ شَهِيدٌ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ ۚ

Katakanlah bahwasanya Allah Dia-lah yang menjadi saksi antara diriku dengan kalian.

Dan Allah telah menyaksikan bersaksi bahwsanya Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, maka Kalau Allah saja bersaksi kewajiban kita sebagai seorang muslim adalah bersaksi dan bersyahadah dan mengatakan

الشهادة ان لا إله إلا الله

Maka ini adalah dalil yang jelas menunjukan tentang kewajiban bersaksi tidak ada sesembahan kecuali Allah.

Ditambah lagi Allah Subhanahu wa Taala mengatakan – والملئكة – dan seluruh para Malaikat mereka adalah makhluk Allah yang tidak pernah berbuat maksiat tidak pernah berdusta, mereka adalah makhluk-makhluk Allah yang Shaleh yang beribadah kepada Allah , mereka tidak pernah bosen untuk beribadah kepada Allah ternyata semuanya bersaksi Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah. Lalu apa yang menjadikan seseorang menunda dan ragu-ragu untuk juga bersaksi bahwasanya Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah.

Ditambah lagi – وأولوا العلم – dan para Ulama yang diberikan oleh Allah karunia dengan Ilmu agama/Dien yang mereka mempelajari agama Allah , mentafakuri Alam sekitar, mentadaburi ayat-ayat Allah, mereka menyimpulkan bahwasnya – لا إله إلا الله – Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah. Dan tentunya persaksian seorang ulama berbeda dengan persaksian orang yang biasa .

Semuanya bersaksi bahwsanya Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah.

Allha bersaksi, digandengkan dengan para Malaikat bersaksi digandengkan dengan para ulama mereka semuanya juga bersaksi. Maka tidak ada udzur bagi kita untuk tidak bersaksi bahwasnya – لا إله إلا الله – Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah.

Maka tepat sekali beliau mendatangkan dalil ini tentang kewajiban untuk bersyahadat disamping dalil yang tadi (Abdullah Ibnu Umar) dikumpulkan didalamnya 5 rukun Islam yang menunjukan bahwasanya rukun Islam yang 5 hukumnya adalah wajib tapi beliau tekankan disini dengan mendatangkan dalil yang lain – قائما بالقسط – tegak dengan keadilan – لا إله إلاهو العجزيز الحكيم – kemudian ditekankan lagi / dikuatkan dengan mengatakan – لا إله إلاهو – Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

الله تعالى أعلم
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Abdullah Roy
Di kota Jember