Halaqah 19 ~ Landasan Pertama, Ma’rifatullah (Bagian 07) | HSI BA

📘 Silsilah Ilmiyyah Belajar Aqidah
🔊 Halaqah 19 ~ Landasan Pertama, Ma’rifatullah Bagian 07

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله


Beliau mengatakan,

ودليل التوكل قوله تعالى: {وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ}

Dan dalil Tawakul yaitu dalil bahwasanya dalil Tawakul adalah termasuk ibadah adalah firman Allah Subhanahu wa Taala _dan hendaklah kalian hanya bertawakal kepada Allah Apabila kalian termasuk orang² yang beriman_

Allah mengatakan – فَتَوَكَّلُوا – dan ini adalah perintah hendaklah kalian bertawakal yaitu – على الله -kepada Allah & sekali lagi apabila Allah memerintahkan sesuatu berarti sesuatu tersebut dicintai oleh Allah Subhanahu wa Taala dan apabila dicintai maka itu adalah termasuk ibadah.

Menunjuka bahwasanya Tawakal/ketergantungan ini adalah termasuk Ibadah tidak boleh seseorang bertawakal kepada selain Allah, bertawakal kepada sebab, bertawakal wajib diserahkan kepada Allah Subhanahu wa Taala, adapun manusia adapun makhluk maka mereka hanyalah sebab diantara sebab-sebab tidak boleh seseorang bertawakal pada sebab tersebut.

Didalam masalah rezeki misalnya maka kita diperintahkan untuk mengambil sebab bagaimana cara mendapatkan rezeki tersebut dari cara yang Halal namun didalam masalah tawakal/ketergantungan mengharapkan manfaat maka seseorang hanya bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Taala.

Sebab bisa menjadi sebab & bisa seseorang tidak mendapatkan sesuatu yang dia inginkan dari sebab tersebut, karena dia adalah sebab. Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan kita untuk mengambil sebab tetapi tidak menyuruh kita untuk bertawakal kepada sebab tersebut. Seseorang diperintahkan untuk mengambil sebab kesembuhan dengan mencari obat pergi ke dokter,
تداووا عباد الله ولا تداووا بحرام
Wahai hamba² Allah hendaklah kalian berobat janganlah kalian berobat sesuatu yang haram .

Perintah untuk berobat dan mencari kesembuhan tetapi obat tersebut belum tentu mendapatkan hasilnya ataua belum tentu seseorang sembuh dengan sebab tersebut, karena itu adalah sebab. Kalau Allah menghendaki maka Allah akan menyembuhkan kita dengan sebab tersebut, dan kalau Allah menghendaki maka tidak Allah berikan kesembuhan dari sebab tersebut.

Jadi dalam bertawakal kita hanya kepada Allah Subhanahu wa Taala dan bertawakal kepada Allah bukan berarti meninggalkan sebab & mengambil sebab bukan berarti seseorang tidak bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Taala, seseorang bisa mengumpulkan diantara 2 perkara ini dia mengambil sebab dan bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Taala sebagaimana Rasululllah ﷺ dahulu memerintahkan sebagian shahabat untuk mengikat untanya dan bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Taala

اِغْقِلهَا وَتَوَ كَّلْ

Hendaklah engkau mengikat unta mu (artinya supaya dia tidak pergi/tidak hilang dan ini adalah mengambil sebab) – وَتَوَ كَّلْ – dan hendaklah engkau bertawakal kepada Allah.

Jadi seseorang Muslim diperintahkan untuk mengambil sebab sehingga dia mendapatkan kebaikan dan terhindar dari musibah dan dia diperintah untuk bertawakal hanya kepada Allah tidak bertawakal kepada sebab tersebut.

Didalam hadits Rasulullah ﷺ mengatakan

لَوْ أَنَّكُمْْ تَوَ كَّلُوْنَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ، لَرُزِقْتُم كَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ، تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوْحُ بِطَانًا

Seandainya kalian benar-benar bertawakal kepada Allah niscaya Allah Subhanahu wa Taala akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana burung² diberikan rezeki,

Bagaimana mereka mendapatkan rezeki dari Allah Subhanahu wa Taala mereka pergi dipagi hari dalam keadaan lapar dan mereka pulang sudah dalam keadaan kenyang

Inilah makna Tawakal yang sebenarnya, bagaimana seseorang bertawakal sebenarnya seperti tawakalnya burung dan burung bertawakal bukan berdiam diri disarangnya akan tetapi dia mengambil sebab dipagi hari dia pergi meninggalkan sarangnya berusaha bekerja kemudian Allah Subhanahu wa Taala memberikan rezeki dengan sebab usaha yang dia lakukan, pulang disore hari dalam keadaan sudah kenyang dan sudah hilang rasa laparnya.

وقال: {وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ}

Dan diantara dalil bahwasnya Tawakal adalah termasuk ibadah adalah firman Allah Subhanahu wa Taala _dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah maka Allah Subhanahu wa Taala akan memberikan kecukupan kepadanya_

Janji dari Allah Subhanahu wa Taala bagi siapa saja yang bertawakal kepada bergantung kepada Allah didalam mendapatkan kebaikan dan didalam terhindar dari musibah dan juga mudhorot, barangsiapa yang bertawakal hanya kepada Allah maka Allah Subhanahu wa Taala akan memberikan kecukupan dan sebaliknya orang yang bertawakal kepada selain Allah bertawakal kepada makhluk, wali, orang shaleh yang sudah meninggal, Jin maka dia tidak akan mendapatkan kecukupan hidup dalam keadaan takut hidup dalam keadaan resah dan tidak akan mendapatkan kecukupan. Adapun orang yang bertawakal kepada Allah maka Allah Subhanahu wa Taala yang akan memberikan kecukupan kepadanya janji dari Allah Subhanahu wa Taala bagi orang yang hanya bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Taala.

Wallahu taala ‘alam

وبالله التوفيق والهداية
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

 
Abdullāh Roy
Di kota Jember