Halaqah 49 ~ Landasan Kedua Ma’rifatu Diinil Islam Bil Adillah: Dalil Dari Sunnah Tentang 3 Tingkatan Dalam Islam II | HSI BA

📘 Silsilah Ilmiyyah Belajar Aqidah
🔊 Halaqah 49 ~ Landasan Kedua Ma’rifatu Dīnil Islam Bil Adillah: Dalil Dari Sunnah Tentang 3 Tingkatan Dalam Islam II

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله

قَالَ: أَخْبِرْنِي عَنِ الإِيمَانِ؟
 
Kabarkan kepadaku tentang Iman

Ingin bertanya tentang amalan² yang bathin

قَالَ:
«أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ، وَمَلائِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ، وَرُسُلِهِ، وَالْيَوْمِ الآخِرِ، وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ».


Kemudian beliau menyebutkan tentang inti dan rukun dari ke Imanan. Amalan² yang bathin intinya adalah enam ini kita tahu bahwasanya amalan² yang bathin ini banyak tapi beliau menyebutkan intinya, yang diminta oleh laki² tadi adalah semuanya sebenarnya, beliau menyebutkan rukun Iman yang enam yaitu
Beriman Kepada Allah, Malaikat² Nya, Kitab²Nya, Rasul²Nya, Hari Akhir dan juga Taqdir yang baik maupun yang buruk.

قَالَ: صَدَقْتَ.
 
Kembali laki² ini mengatakan _engkau benar_

Dan untuk yang kedua kalinya dia membenarkan apa yang dijawab oleh Nabi ﷺ

قَالَ:
أَخْبِرْنِي عَنِ الإِحْسَانِ؟


_Kabarkan kepadaku tentang Ihsan_

Apa itu Ihsan ?

قَالَ:
«أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ»


_engkau menyembah kepada Allah seakan² engkau melihatnya, apabila engkau tidak bisa melihatnya ketahuilah bahwasanya Allah melihatmu_

Dan ini adalah derajat yang lebih tinggi daripada Islam & Iman yang sebelumnya. Mencapai puncak dalam amalan bathinnya maupun dhohirnya dengan sebab maqom Musyahadah atau dengan sebab maqom Muroqobah yang kedua²nya adalah termasuk Ihsan & yang pertama lebih tinggi daripada yang kedua.

قَالَ: صَدَقْتَ.

Kemudian dia mengatakan – قَالَ: صَدَقْتَ – Ini adalah ketiga kalinya dia bertanya kemudian dia membenarkan.

قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ،

Dia mengatakan kabarkan kepadaku yaumul Kiamat

Yang dimaksud dengan – السَّاعَةِ – adalah tiupan Sasangkala yang pertama, dikabarkan oleh Nabi ﷺ, bahwawannya – السَّاعَةِ – yaitu Tiupan Sangkakala yang pertama ini terjadi dihari Jum’at, sebagaimana didalam Hadits bahwasanya Hari itulah diciptakan Adam & dihari itulah diturunkan Nabi Adam & dihari itulah beliau akan dimasukkan kedalam Surga & beliau mengabarkan bahwasanya tidak akan terjadi – السَّاعَةِ – kecuali dihari Jumat.

خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ ، فِيهِ خُلِقَ آدَمُ ، وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ ، وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا ، وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ

Tidak akan terjadi – السَّاعَةِ – kecuali dihari Jumat.

Apa yang dimaksud – السَّاعَةِ – disini? Tiupan Sangkakala yang pertama.

Yang dengannya akan meninggal seluruh makhluk, karena mungkin sebagian masih membayangkan sampai sekarang – السَّاعَةِ – itu adalah terjadinya huru hara, terjadinya runtuhnya langit dst.

Yang disebutkan didalam hadits bahwasanya setiap Jumat setelah shalat subuh maka makhluk² itu berada dalam kekhawatiran/ takut termasuk diantaranya ayam & yang sejenisnya, takut apabila hari tersebut adalah hari ditiupnya sangkakala yang pertama & setiap Shubuh dihari Jumat kita disunnahkan untuk membaca surat As Sajadah dengan Hal ata ‘alal insâni hînum minad dahri, karena didalam surat ini ada tazkir dengan – السَّاعَةِ – dan didalamnya ada diciptakan Nabi Adam yang juga terjadi dihari Jumat.

Maka beliau mengatakan

أَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَة
 
Kapan terjadi – السَّاعَةِ – pastinya itu kapan, yang dikabarkan oleh Allah kepada Nabi ﷺ sebatas harinya saja yaitu terjadi hari Jumat.

Adapun Jumat yang mana , maka tidak diberitahukan kepada beliau, karena – السَّاعَةِ – ini termasuk ini termasuk Ilmu yang Allah untuk diriNya dan sama sekali Allah tidak beritahu tentang pastinya kapan terjadinya hari tersebut kepada siapapun, meskipun itu adalah seorang Nabi yang sangat dekat dengan Allah, mungkin perkara Ghoib yang lain diberitahukan tentang tanda² hari Kiamat, tentang kisah² Umat² terdahulu, sebagian diberitahukan kepada Nabi, tapi kalau untuk yang satu ini yaitu kapan tepatnya terjadinya – السَّاعَةِ – maka Allah tidak beritahukan kepada Nabi.

Demikian pula Malaikat yang sangat dekat dengan Allah sekalipun & ini adalah Sayyidul Malaikat / pemukanya Malaikat yaitu Malaikat Jibril alaihi salam maka Allah juga tidak memberitahukan kepada Malaikat Jibril tersebut, Allah khusuhkan Ilmu tentang kapan terjadinya – السَّاعَةِ – itu hanya untuk Allah saja

يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا

Mereka bertanya kepadamu tentang – السَّاعَةِ –

ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي

Katakanlah wahai Muhammad bahwasanya ilmu tentang – السَّاعَةِ – kapan terjadinya kiamat itu adalah disisi Rabbku
Tidak diberitahukan kepadaku

ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُو

Tidak ada yang menampakan waktu terjadinya – السَّاعَةِ – kapan dia kecuali Dia.

Tidak ada yang melihatnya, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah saja. Ini dikabarkan oleh Allah didalam Al-Quran (QS A’raaf 187).

Bahwasanya – السَّاعَةِ – ini adalah kekhususan bagi Allah ajja wa Jalla, kalau Nabi Muhammad ﷺ (akrabunnas illallah) orang yang paling dekat dengan Allah tidak diberitahu & Malaikat Jibril yang paling dekat dengan Allah tidak diberitahu oleh Allah lalu bagaimana ada orang yang mengaku bahwasanya dia mengetahui tentang kapan terjadinya – السَّاعَةِ –

قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَاتِهَا؟

Kabarkan kepadaku tentang tanda²nya?

Kalau memang kapan terjadinya – السَّاعَةِ – ini engkau tidak tau & juga aku tidak tau, mungkin engkau mengetahui tentang tanda² dekatnya – السَّاعَةِ – tadi, – أَمَارَاتِهَا – artinya adalah tanda² nya / alamatnya

قَالَ:
«أَنْ تَلِدَ الأَمَةُ رَبَّتَهَا، وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَانِ»


Beliau mengabarkan diantara – أَمَارَاتِهَا – tadi karena Allah telah mengabarkan tentang sebagian dari tanda² dekatnya – السَّاعَةِ – , inilah yang dikabarkan kepada Nabi ﷺ

❶ Seorang amah yaitu budak wanita dia melahirkan – رَبَّتَهَا – majikan. Ada yang menafsirkan akan banyak perbudakan² kemudian budak² tadi (karena dia didatangi oleh majikannya kemudian dia hamil dan melahirkan) maka kalau dia melahirkan seorang wanita otomatis wanita ini akan menjadi sayyidah (tuannya) syarat bahwasanya akan terjadi banyak perbudakan, banyak peperangan antara muslim dengan kafir banyak orang yg dijadikan budak kemudian melahirkan seorang budak melahirkan majikan wanitannya.

Ada yang menafsirkan bahwasanya banyaknya kedurhakaan anak² durhaka kepada kedua orang tuanya, sehingga seorang wanita dia memperlukan ibunya seperti seorang majikan memperlakukan kepada bawahnya, maka dengan tafsir yang pertama maupun yg kedua jawabannya sudah banyak terjadi, kalau terjadi yang demikian maka katahuilah bahwasanya – السَّاعَةِ – tadi sudah dekat / tanda² nya sudah ada, dia adalah sesuatu yang dekat.

وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَان

❷ engkau akan melihat orang² yang tidak memakai alas kaki yang dia dalam keadaan telanjang maksudnya adalah tidak memakai pakaian lengkap seperti kita itu maksud dari – الْعُرَاةَ -telanjang, jadi bukan telanjang bulat. Yang dia merupakan orang yang miskin mereka adalah para pengembala kambing terkumpul didalamnya sifat² yang menunjukan tentang bahwasanya mereka orang yang sedikit sekali memiliki uang / ekonomi yang sangat terbatas.

engkau akan melihat orang² demikian kelak akan – يَتَطَاوَلُونَ – saling tinggi²an didalam bangunan.

الله تعالى أعلم
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

 
Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang