Halaqah 21 ~ Hidayah Taufik dan Kesesatan menurut Ahlus Sunnah | HSI 9

📘 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Takdir Allah
🔊 Halaqah 21 ~ Hidayah Taufik dan Kesesatan menurut Ahlus Sunnah

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين


Halaqah yang Ke-21 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman dengan Takdir Allah adalah tentang Hidayah Taufik dan Kesesatan menurut Ahlus Sunnah

Hidayah terbagi menjadi dua

1.  Hidayatul Irsyad, Yaitu Bimbingan dan arahan menuju jalan yang benar

Hidayah jenis ini dimiliki para Nabi dan orang-orang yang mengikuti para Nabi dari kalangan para dai, karena mereka membimbing dan mengarahkan manusia kepada jalan Allah. Allah berfirman

… ۚ وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

“Dan sesungguhnya engkau sungguh-sungguh memberikan hidayah kepada jalan yang lurus” (Surat Asy-Syura  : 52)

Maksudnya adalah membimbing dan mengarahkan menuju jalan yang lurus

2.  Hidayatu Taufik

Yaitu pembukaan hati dan pelapangan dada untuk menerima kebenaran dan mengamalkannya., hidayah taufik Ini hanya dimiliki oleh Allah tidak dimiliki oleh Nabi dan dai, Allah berfirman

إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

“Sesungguhnya engkau tidak memberikan kepada orang yang engkau cintai akan tetapi Allah lah yang memberikan hidayah kepada siapa yang Dia kehendaki dan Dia lebih mengetahui siapa orang yang mendapatkan petunjuk” (Surat Al-Qashash : 56)

Hidayah taufik Allah berikan kepada siapa yang dikehendaki dan kesesatan juga Allah berikan kepada siapa yang dikehendaki, Allah berfirman

… ۚ كَذَٰلِكَ يُضِلُّ اللَّهُ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۚ…

“Demikianlah Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki dan memberikan petunjuk kepada siapa yang dikehendaki” (Al-Muddatstsir : 31)

Barangsiapa yang Allah berikan hidayah taufik tidak ada yang bisa menyesatkannya dan barangsiapa yang Allah sesatkan maka tidak ada yang bisa memberikan hidayah, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman

مَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ ۚ…

“Barangsiapa yang Allah sesat maka tidak akan ada yang memberikan hidayah” (Surat Al-A’raf 186)

Dan Allah berfirman

وَمَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ مُضِلٍّ ۗ…

“Dan barangsiapa yang Allah berikan hidayah maka tidak akan ada yang bisa menyesatkan dirinya” (Surat Az-Zumar : 37)

Dan Rasulullah ﷺ bersabda

مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

“Barangsiapa yang Allah berikan hidayah maka tidak ada yang menyesatkan dan barangsiapa yang Allah sesatkan maka tidak ada yang memberikan hidayah” (HR Muslim)

Allah memberikan petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki dengan karunia Nya dan anugerah Nya dan Allah lebih mengetahui siapa diantara hamba Nya yang berhak untuk mendapatkan petunjuk dan Allah menyesatkan siapa yang Allah kehendaki dengan keadilan Nya dan Allah lebih tahu siapa yang berhak untuk disesatkan

Kesesatan tersebut adalah keadilan Allah bukan kedzhaliman Nya, karena Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah menegakkan hujjah atas hamba Nya memberikan kesempatan baginya untuk mengikuti petunjuk Allah, diberikan akal untuk berfikir dan memilih, diutus kepada seorang Rasul yang menjelaskan, diturunkan kepadanya kitab dan diperlukan kepadanya jalan yang lurus

Apabila dia adalah orang yang hilang akalnya atau anak yang belum baligh atau orang yang tidur maka tidak ditulis amalannya. Rasulullah ﷺ bersabda

  رُفِعَ القلمُ عن ثلاثة، عَنِ النَّائمِ حتَّى يستَيقِظ ،و عنِ الصَّبيِّ حتَّى يَكْبرََ ، وعنِ المجنونِ حتَّى يعقل أو يفيق

“Diangkat pena dari tiga golongan dari orang yang tidur sampai dia bangun, dan dari anak kecil sampai dia baligh dan dari orang yang gila sampai dia berakal (sadar)” (Hadīts shahih An Nasaii & Ibn Majjah dari Aisyah radiallahu anha)

Orang yang belum sampai kepadanya risalah seorang Rasul maka tidak akan di azab, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman

… ۗ وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّىٰ نَبْعَثَ رَسُولًا

“Dan Kami tidak akan mengadzab sampai Kami mengutus seorang Rasul” (Surat Al-Isra’ : 15)

Apabila sudah sampai kepada mereka petunjuk dan mereka tidak menerima serta tidak mengamalkan dan lebih memilih durhaka dan maksiat kepada Allah, maka Allah akan menyesatkan mereka dan ini adalah keadilan bukan kedzhaliman,

Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman

وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِلَّ قَوْمًا بَعْدَ إِذْ هَدَاهُمْ حَتَّىٰ يُبَيِّنَ لَهُمْ مَا يَتَّقُونَ ۚ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

“Dan tidaklah Allah menyesatkan sebuah kaum setelah memberikan petunjuk kepada mereka sampai Allāh menjelaskan kepada mereka apa yang mereka taqwai, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (Surat At-Taubah : 115)

Di dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwasanya Allah menyesatkan mereka setelah mereka tidak menerima petunjuk Allah yang sampai kepada mereka

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullah Roy
Di kota Al-Madinah