Halaqah 11 ~ Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 9 | HSI 8

📘 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Para Rasul Allah
🔊 Halaqah 11 ~ Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 9

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول لله و على آله و صحبه أجمعين


Halaqah yang kesebelas dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada para Rasul adalah tentangCara Beriman Kepada Para Rasul 'alayhimussalam Bagian yang Kesembilan.

Diantara cara beriman kepada para Rasul 'alayhimussalam adalah wajib beriman kepada para Rasul secara terperinci maupun secara global.

Iman yang terperinci maksudnya adalah beriman dengan nama-nama, kabar-kabar, kisah-kisah para Nabi yang datang didalam Al-Quran dan Sunnah yang shahihah.

Adapun iman secara global maka yang dimaksud adalah beriman bahwa Allah memiliki Nabi-nabi dan Rasul-rasul selain yang disebut namanya didalam Al-Quran dan Al-Hadits.

Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَنْ لَمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗ

“Dan sungguh Kami telah mengutus para Rasul sebelummu diantara mereka ada yang Kami kisahkan kepadamu dan diantara mereka ada yang tidak Kami kisahkan kepadamu” (Ghafir : 78]

Barangsiapa yang mendustakan dan mengingkari kenabian salah seorang dari para Nabi yang telah disepakati kenabiannya maka pada hakikatnya dia telah mengingkari seluruh Nabi yang demikian karena inti ajaran para Nabi 'alayhimussalam adalah sama dan mendustakan sebagian mereka sama dengan mendustakan yang lain.  Oleh karena itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:

كَذَّبَتْ قَوْمُ نُوحٍ الْمُرْسَلِينَ

“Kaum Nuh telah mendustakan para Rasul” (Ash-Shu’ara : 105)

Mereka dianggap mendustakan para Rasul padahal tidak diutus kepada mereka kecuali Nabi Nuh, yang demikian karena mendustakan seorang Nabi sama dengan mendustakan semuanya.

Dan Allah berfirman

كَذَّبَتْ عَادٌ الْمُرْسَلِينَ

“Kaum ‘Ad mendustakan para Rasul” (Ash-Shu’ara : 123)

Dan Allah berfirman

كَذَّبَتْ ثَمُودُ الْمُرْسَلِينَ

“Kaum Tsamud mendustakan para Rasul” (Ash-Shu’ara : 141)

Dan Allah berfirman

كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوطٍ الْمُرْسَلِينَ

“Kaum Luth telah mendustakan para Rasul” (Ash-Shu’ara : 160)

Dan tidak datang kepada kaum Nabi Nuh (‘Ad Tsamud) dan kaum Nabi Luth kecuali seorang Rasul saja namun ketika mereka kafir terhadap Rasul tersebut maka pada hakikatnya mereka telah kafir kepada semua Rasul.

Orang yahudi yang mengaku beriman kepada Nabi Musa عَلَيهِ السَّلَامُ dan orang-orang Nashrani yang mengaku beriman dengan Nabi Isa عَلَيهِ السَّلَامُ kalau mereka kafir terhadap Nabi Muhammad ﷺ, telah mengetahui kedatangan beliau mereka akan masuk kedalam Neraka.

Rasulullah ﷺ bersabda:

وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لَا يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الأُمَّةِ يَهُودِيٌّ، وَلَا نَصْرَانِيٌّ، ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ، إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ

Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada ditanganNya tidaklah mendengar seorang pun dari umat ini baik Yahudi maupun Nashrani kemudian dia meninggal dunia dan tidak beriman dengan apa yang aku bawa kecuali dia masuk ke dalam Neraka

Adapun kalau kenabian pasti diperselisihkan seperti Khadir maka ada orang yang mengatakan beliau adalah Nabi dan ada yg mengatakan bahwa beliau adalah wali dan bukan Nabi dalam keadaan demikian maka orang yang yang mengatakan beliau adalah wali (bukan Nabi) tidak dikafirkan.

itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Abdullah Roy
Di kota Al-Madinah