Halaqah 07 ~ Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 5 | HSI 8

📘 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Para Rasul Allah
🔊 Halaqah 07 ~ Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 5

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول لله و على آله و صحبه أجمعين


Halaqah yang ke-7 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman dengan para Rasul adalah tentang "Cara Beriman dengan Para Rasul Bagian yang Kelima".

Diantara cara beriman dengan para Rasul adalah waspada dari ghuluw (berlebihan) terhadap para Rasul alaihimussalam, seperti menganggap beliau mengetahui yang ghaib atau mensifati beliau dengan sifat-sifat ketuhanan dan Allah 'azza wa jalla melarang Ahlu kitab dari sikap ghuluw dengan firman-Nya

يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ وَلَا تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلَّا الْحَقَّ ۚ إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَىٰ مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ ۖ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ۖ وَلَا تَقُولُوا ثَلَاثَةٌ

“Wahai Ahlu kitab janganlah kalian berlebih-lebihan didalam agama kalian dan janganlah kalian berkata atas nama Allah kecuali kebenaran, sesungguhnya Isa Ibn Maryam adalah Rasulullah dan kalimatnya yang dia lemparkan kepada Maryam dan dia adalah Ruh dariNya maka berimanlah kalian kepada Allah dan RasulNya dan janganlah kalian katakan Tuhan itu tiga… ”(An-Nisa’ : 171)

Dan Rasulullah ﷺ telah melarang kita untuk mengikuti langkah-langkah mereka, beliau ﷺ bersabda

لاَ تُطْرُوْنِي كَمَا أَطْرَتِ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ، فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُهُ، فَقُوْلُوْا عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ

Janganlah kalian memujiku dengan berlebihan, sebagaimana orang-orang Nashrani berlebih-lebihan didalam memuji Ibn Maryam, sesungguhnya aku adalah hamba Allah dan RasulNya (Hadits Shahih Riwayat Al-Imam Al-Bukhari)

Dan diantara bentuk ghuluw orang-orang Nashrani adalah mengatakan 'Isa anak Allah, orang Yahudi mengatakan 'Uzair adalah anak Allah, Allah berfirman

وَقَالَتِ الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللَّهِ وَقَالَتِ النَّصَارَى الْمَسِيحُ ابْنُ اللَّهِ ۖ ذَٰلِكَ قَوْلُهُمْ بِأَفْوَاهِهِمْ ۖ يُضَاهِئُونَ قَوْلَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ ۚ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ ۚ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ

“Telah berkat orang-orang Yahudi bahwa 'Uzair adalah anak Allah dan berkata orang-orang Nashrani bahwa Al-Masih adalah anak Allah, demikianlah ucapan-ucapan mereka dengan mulut-mulut mereka, mereka menyamai ucapan orang-orang yang kafir sebelum mereka, Allah melaknat mereka, lalu bagaimana mereka berpaling” (At-Tawbah : 30)

Padahal para Rasul alaihimussalam tidak memiliki sedikitpun sifat Rububiyah dan Uluhiyah yaitu sifat-sifat ketuhanan mereka tidak mengetahui yang ghaib kecuali setelah diberi tahu oleh Allah 'azza wa jalla. Allah berfirman

عَـٰلِمُ ٱلۡغَيۡبِ فَلَا يُظۡهِرُ عَلَىٰ غَيۡبِهِۦۤ أَحَدًا (٢٦) إِلَّا مَنِ ٱرۡتَضَىٰ مِن رَّسُولٍ۬ فَإِنَّهُ ۥ يَسۡلُكُ مِنۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَمِنۡ خَلۡفِهِۦ رَصَدً۬ا (٢٧

“Dia lah Allah yang mengetahui perkara yang ghaib maka tidaklah Dia menampakkan perkara yang ghaib kepada siapa pun, kecuali orang yang Allah ridhai dari kalangan para Rasul” (Al-Jin : 26 - 27)

Dan mereka juga tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat kecuali dengan kehendak Allah. Allah berfirman

قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ ۚ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ ۚ إِنْ أَنَا إِلَّا نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

“Katakanlah aku tidak memiliki untuk diriku sendiri manfaat dan mudharat kecuali apabila Allah menghendaki dan seandainya aku mengetahui perkara yang ghaib, niscaya aku akan memperbanyak kebaikan dan tentunya aku tidak akan ditimpa kejelekan, tidaklah aku kecuali sebagai pemberi peringatan dan pemberi kabar gembira bagi orang-orang yang beriman” (Al-A’raf : 188)

itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Abdullah Roy
Di kota Al-Madinah