Halaqah 03 ~ Kedudukan Iman Dengan Takdir Di Dalam Agama Islam | HSI 9

📘 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Takdir Allah
🔊 Halaqah 03 ~ Kedudukan Iman Dengan Takdir Di Dalam Agama Islam

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين


Halaqah yang ketiga dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Takdir Allah "Kedudukan Iman Dengan Takdir Di Dalam Agama Islam".

Iman dengan takdir Allah  memiliki kedudukan yang tinggi didalam agama islam diantara yang menunjukkan ketinggian kedudukannya:

1. Beriman dengan takdir termasuk diantara 6 rukun iman yang harus di imani dan pokok aqidah yang harus diyakini yang tidak sah iman seorang hamba tanpanya

2. Beriman yang benar dengan takdir Allah yang mencakup beriman dengan ilmu Allah penulisanNya, kehendakNya dan penciptaanNya termasuk bagian dari mentauhidkan Allah didalam rububiyah dan sifat-sifatNya, karena Al-qadha (memutuskan) dan Al-qadar (menentukan) adalah termasuk pekerjaan Allah dan pekerjaan Allah adalah termasuk sifat-sifatNya

Barangsiapa yang tidak beriman dengan takdir maka dia bukan seseorang yang mengEsakan Allah  didalam rububiyahNya dan ini membawa pengaruh buruk pada tauhid uluhiyahNya

Adapun orang yang beriman dengan Al-qadha dan Al-qadar maka akan terjaga tauhid rububiyah nya dan uluhiyahNya,  berkata Abdullah Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma

” الْقَدَرُ نِظَامُ التَّوْحِيدِ ، فَمَنْ وَحَّدَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَآمَنَ بِالْقَدَرِ فَهِيَ الْعُرْوَةُ الْوُثْقَى الَّتِي لا انْفِصَامَ لَهَا ، وَمَنْ وَحَّدَ اللَّهَ تَعَالَى وَكَذَّبَ بِالْقَدَرِ نَقْضَ التَّوْحِيدَ ”

“Takdir adalah aturan tauhid, barangsiapa mengesakan Allah dan beriman dengan takdir maka inilah tali yang kuat yang tidak akan terlepas dan barangsiapa mentauhidkan Allah dan mendustakan takdir maka dia telah membatalkan tauhidnya” (atsar ini dikeluarkan oleh Al-friyabi didalam kitab beliau Al-qadar halaman 143)

Yang dimaksud dengan takdir adalah aturan tauhid yaitu beriman dengan takdir menjadikan teratur dan lurus tauhid seseorang

3. Beriman dengan takdir Allah adalah beriman dengan Qudratullah (kemampuan Allah) barangsiapa yang tidak beriman takdir berarti dia tidak beriman dengan Qudratullah

Berkata Zaid Ibnu Aslam

القدر قدرة الله عز وجل ، فمن كذب بالقدر؛ فقد جحد قدرة الله عز وجل

“Takdir adalah kemampuan Allah عَزَّ وَ جَلَّى barangsiapa yang mendustakan takdir maka dia telah mengingkari kemampuan Allah عَزَّ وَ جَلَّى” (atsar ini dikeluarkan oleh Al-friyabi didalam kitab beliau Al-qadar halaman 144)

4. Beriman dengan takdir berkaitan dengan hikmah Allah ilmuNya, kehendakNya dan penciptaanNya maka barangsiapa yang mengingkari takdir berarti dia telah mengingkari ilmu Allah kehendakNya dan penciptaanNya

5. Beriman yang benar dengan takdir Allah akan membuahkan kebaikan yang banyak dan kebahagiaan di dunia dan akhirat

Sebagaimana akan datang penyebutannya di halaqah-halaqah yang terakhir dari silsilah ini, dan kebodohan tentang beriman dengan takdir ataupun kesalahpahaman menyebabkan berbagai penyimpangan dan kesengsaraan di dunia dan akhirat

6.  Beriman dengan takdir adalah aqidah seluruh para Nabi dan para pengikut mereka

Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman tentang Nabi Nuh عليه السلام

قَالَ إِنَّمَا يَأْتِيكُمْ بِهِ اللَّهُ إِنْ شَاءَ…

“Nuh berkata sesungguhnya Allah yang akan mendatangkan tanda kekuasaanNya apabila Dia menghendaki… ” (Surat Hud : 33)

Dan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman tentang Nabi Ismail عليه السلام

… ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

“Ismail berkata wahai bapakku kerjakanlah apa yang telah diperintahkan kepadamu, niscaya engkau akan mendapatkan diriku termasuk orang-orang yang sabar apabila Allah menghendaki” (Surat Ash-Shaffat : 102)

Dan Allah berfirman tentang Nabi Musa عليه السلام

… قَالَ رَبِّ لَوْ شِئْتَ أَهْلَكْتَهُمْ مِنْ قَبْلُ وَإِيَّايَ ۖ…

“… Musa berkata wahai Rabbku seandainya Engkau menghendaki niscaya Engkau telah menghancurkan mereka dan diriku sebelum ini… ” (Surat Al-A’raf : 155)

Tiga ayat diatas menunjukkan keimanan para Nabi 'alayhimusallam terhadap takdir Allah عَزَّ وَ جَلَّى

8.  Diantara yang menunjukkan ketinggian, kedudukan beriman dengan takdir di dalam agama islam bahwa takdir berkaitan langsung dengan kehidupan manusia setiap harinya, seperti sehat, sakit, kaya, miskin, kuat, lemah, bahagia, sengsara, nikmat, azab, hidayah, kesesatan dan lain-lain

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullah Roy
Di kota Al-Madinah