Halaqah 50 ~ Penutup Kitab Pembatal Keislaman bagian 4 | HSI NI.2

📘 Silsilah Ilmiyyah An-Nawaqidhul Islam
🔊 Halaqah 50 ~ Penutup Kitab Pembatal Keislaman bagian 4

Halaqah yang ke-50, Penjelasan Kitab Nawaqidhul Islam karangan Asy-Syaikh Muhammad Ibnu Abdul Wahab at Tamimi rahimahullah

Berkata sebagian salaf yaitu Ibrahim At Taimiy:

و من يأمن البلَ بعد إبراهيم

“Siapa yang aman dari fitnah, siapa yang aman dari menyimpang dari jalan Allah setelah Nabi Ibrahim عَلَيهِ السَّلَامُ”

Apabila Nabi Ibrahim ‘alayhissalām takut apabila menyimpang dari agama Allah maka bagaimana dengan kita?

Oleh karena itu beliau mengatakan disini, wajib bagi seorang Muslim untuk waspada dengan 10 perkara ini dan takut terjerumus didalamnya.

Diantara bentuk kewaspadaan adalah mau mempelajari agama Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

√ Mempelajari mana yang benar sehingga bisa mengamalkannya.
√ Mempelajari sehingga tahu mana yang salah. Kemudian dia menjauhkan dirinya dari perkara yang salah tersebut.

Kemudian beliau mengatakan:

نعوذ باللَّ من موجيبات غضبه واليم عقابه

“Kami berlindung atau kita berlindung kepada Allāh dari segala hal yang menjadikan kemarahan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan menjadikan turunnya siksaan yang pedih dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى”

Ini adalah do’a baik dari pengarang rahimahullah. Beliau mendo’akan beliau sendiri dan mendo’akan setiap orang yang membaca buku beliau ini, berlindung pada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dari segala hal yang menjadikan marah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

Dan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى membenci kekufuran, membenci kesyirikan, membenci kenifaqan, dan tidak ada yang bisa menjaga kita dari perkara itu semua kecuali Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

Oleh karena itu disini beliau menutup kitab beliau ini dengan do’a yang bagus yaitu berlindung kepada Allah dari segala hal yang menjadikan marah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

وصلّى الله على النّبينا محمّد و على آله وأصحابه وسلم

Kemudian beliau mengucapkan shalawat dan salam untuk Rasulullah ﷺ dan semoga Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberikan shalawat atas Nabi kita Muhammad dan juga kepada keluarganya dan juga kepada seluruh shahabatnya, وسلم dan juga memberikan salam kepada Nabi Muhammad ﷺ

Menggabungkan di dalam kalimat terakhir ini antara shalawat dengan salam, karena Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memerintahkan kita untuk melakukan shalawat dan salam.

Dua perkara yaitu shalawat, yang pertama, kemudian yang kedua adalah salam.


إِ ا ن ا اللهَ وَمَلََئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النابِيِّ يَا أَيُّهَا الاذِينَ آمَنُوا صَلُّوا
عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا


(QS Al Ahzāb: 56)

صَلُّوا عَلَيْهِ ini adalah shalawat , وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا ini adalah salam.

Kita diperintahkan untuk mengucapkan dua perkara ini yaitu shalawat dan salam untuk Rasulullah ﷺ Oleh karena itu disini beliau mengatakan:

وصلّى الله على النّبينا محمّد و على آله وأصحابه وسلم

Dan shalawat Allah untuk Rasulullah ﷺ maksudnya adalah pujian Allah kepada beliau. pujian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kepada Nabi kita Muhammad ﷺ di depan para malāikatNya.

ثَنَاؤُهُ عَلَيْهِ عِنْدَ الْمَلَلأعلِ

Ini adalah tafsir yang datang dari Abul ‘Aliya, salah seorang tabi’in. Beliau mengatakan (menafsirkan) tentang makna shalawat Allah untuk RasulNya.
Maksudnya adalah pujian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kepada Rasulullah ﷺ di depan para malāikatNya.

Adapun shalawat para malāikat maksudnya adalah permintaan para malaikat tersebut, permintaan para malāikat supaya Allah memuji kepada Rasulullah ﷺ di depan para malāikatNya.

Adapun shalawat yang kita ucapkan maka maksudnya adalah kita meminta kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى supaya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memuji Rasulullah ﷺ di hadapan para malaikatNya
Dengan demikian kita sudah menyelesaikan kitab yang mulia ini kitab yang agung didalam babnya yaitu  kitab Nawaqidhul Islam sebuah kitab yang berisi tentang sepuluh perkara yang paling besar yang bisa membatalkan keislaman seseorang semoga Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberikan kita ilmu yang bermanfa'at dan menjadikan ilmu yang kita dapatkan adalah ilmu yang bisa diamalkan

Ustadz Abdullah Roy