Halaqah 36 ~ Pembatal keislaman yang ke 8 bagian 2 | HSI NI.2

📘 Silsilah Ilmiyyah An-Nawaqidhul Islam
🔊 Halaqah 36 ~ Pembatal keislaman yang ke 8 bagian 2

Halaqah yang ke-36, Penjelasan Kitab Nawaqidhul Islam karangan Asy-Syaikh Muhammad Ibnu Abdul Wahab at Tamimi rahimahullah

Seorang Muslim senang apabila agama Allah ini tegak diatas permukaan bumi, senang apabila seluruh manusia beriman kepada Allah, gembira ketika melihat manusia taat kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى sebagaimana dia gembira apabila dirinya taat kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

Dan dia benci melihat kekufuran dan benci terhadap orang yang melakukan kemaksiatan dan kekufuran kepada Allah, benci karena kekufuran yang dia lakukan

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ

“Dia lah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang mengutus RasulNya dengan petunjuk dan agama yang benar untuk menampakkan agama ini (agama islam) diatas seluruh agama" (At-Tawbah : 33)

Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى akan menampakkan agamanya dan seorang muslim senang apabila agama Allah nampak di atas permukaan bumi. Ketika Allah di Esa kan didalam ibadahnya, senang apabila Allah di taati, senang apabila agama ini di amalkan didalam kehidupan sehari-hari oleh manusia, demikianlah sikap seorang muslim

الثَّامِنُ: مُظَاهَرَةُ المُشْرِكِينَوَمُعَاوَنَتُهُمْ عَلَى المُسْلِمِينَ

Termasuk diantara perkara yang membatalkan keislaman adalah menolong orang-orang kafir (orang-orang musyrik) di dalam memerangi orang islam, menolong mereka dan didalam hatinya dia cinta dengan kekufuran dan senang apabila orang-orang musyrikin tersebut agamanya lebih nampak dan lebih menang daripada agama kaum muslimin, maka ini bisa menyebabkan keluar dari islam

Adapun orang yang membantu orang-orang musyrikin dan orang-orang yang kafir dalam memerangi kaum muslimin bukan karena cinta dengan agama orang-orang kafir dan bukan karena senang apabila agama orang-orang kafir menang diatas agama kaum muslimin, dia menolong orang-orang musyrikin tersebut (orang-orang kafir tersebut) karena keinginan duniawi ingin jabatannya tetap atau dia ingin harta dunia atau dia ingin kekuasaannya tetap, maka dalam keadaan seperti ini dia telah melakukan dosa besar, bukan keluar dari islam tetapi melakukan dosa besar, (Fisq) termasuk kefasikan

Dan kalau dia meninggal dalam keadaan seperti ini maka dia telah meninggal dunia dalam keadaan membawa dosa besar, keadaan dia di akhirat adalah seperti pelaku dosa besar yang lain dibawah kehendak Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kalau Allah menghendaki maka Allah mengampuni dan kalau Allah menghendaki maka Allah akan mengadzab dia di dalam neraka

Di zaman Rasulullah ﷺ ada beberapa kaum muslimin yang ketika kaum muslimin hijrah ke kota Madinah mereka tidak hijrah padahal saat itu melakukan hijrah hukumnya wajib, meninggalkan daerah yang kufur dan daerah yang syirik yang disitu mereka tidak bisa beribadah kepada Allah dan diancam ketika beribadah kepada Allah wajib saat itu mereka untuk melakukan hijrah ke kota Madinah tetapi ada sebagian kaum muslimin karena cinta dengan daerahnya dengan kota Mekah yang sudah menjadi tanah kelahiran dan disana banyak bisnis, banyak dagang yang dia lakukan disana, cinta dengan keluarganya yang terlalu banyak di kota mekkah sehingga dia tidak melakukan hijrah

Dan ada diantara mereka yang ketika terjadi peperangan yang besar antara kaum muslimin dengan orang kafir yaitu ketika perang Badr ada diantara kaum muslimin yang dipaksa oleh orang-orang musyrikin untuk ikut keluar berperang melawan Rasulullah ﷺ dan juga para shahabat, padahal dia seorang muslim kemudian dia meninggal dunia dalam keadaan membawa dosa ini memerangi kaum muslimin menolong orang-orang musyrikin tetapi bukan karena cinta agama orang-orang musyrikin sebabnya adalah karena dia cinta dengan dunia maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menurunkan ayat

إِنَّ ٱلَّذِينَ تَوَفَّٮٰهُمُ ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةُ ظَالِمِىٓ أَنفُسِہِمۡ قَالُواْ فِيمَ كُنتُمۡ‌ۖ قَالُواْ كُنَّا مُسۡتَضۡعَفِينَ فِى ٱلۡأَرۡضِ‌ۚ قَالُوٓاْ أَلَمۡ تَكُنۡ أَرۡضُ ٱللَّهِ وَٲسِعَةً۬ فَتُہَاجِرُواْ فِيہَا‌ۚ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ مَأۡوَٮٰهُمۡ جَهَنَّمُ‌ۖ وَسَآءَتۡ مَصِيرًا (٩٧) إِلَّا ٱلۡمُسۡتَضۡعَفِينَ مِنَ ٱلرِّجَالِ وَٱلنِّسَآءِ وَٱلۡوِلۡدَٲنِ لَا يَسۡتَطِيعُونَ حِيلَةً۬ وَلَا يَہۡتَدُونَ سَبِيلاً۬ (٩٨) فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ عَسَى ٱللَّهُ أَن يَعۡفُوَ عَنۡہُمۡ‌ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَفُوًّا غَفُورً۬ا

“Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan oleh para Malaikat (yaitu oleh Malaikat maut)...

ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ

...Dalam keadaan mereka mendzhalimi dirinya sendiri...

قَالُوا فِيمَ كُنْتُمْ

(kata Malaikat) Malaikat berkata kepada orang-orang seperti ini (فِيمَ كُنتُمْ) didalam apa kalian dahulu? Kalian ini adalah orang-orang muslimin tetapi kenapa kalian berperang bersama orang-orang musyrikin melawan orang-orang muslimin (قَالُوا فِيمَ كُنتُمْ) kalian dulu ini bagaimana?

Apakah kalian ini muslim ataukah kalian ini bersama orang-orang kafir, kalau kalian muslim kenapa kalian bersama orang-orang musyrikin memerangi kaum muslimin

قَالُوا كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الْأَرْضِ

Mereka menjawab “kami dahulu adalah orang-orang yang lemah,

kami dahulu dipaksa keluar untuk memerangi orang-orang muslimin padahal kami tidak ingin mereka beralasan karena mereka dipaksa

Kemudian malaikat mengatakan

قَالُوا أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةً

...Bukankah bumi Allah ini adalah bumi yang luas...

فَتُهَاجِرُوا فِيهَا

...Sehingga kalian bisa hijrah...

Kalian dahulu punya kemampuan untuk melakukan hijrah meninggalkan kota Mekkah bergabung bersama kaum muslimin mengapa tidak kalian lakukan kalian lebih memilih tinggal didaerah kalian, cinta terhadap harta kalian, cinta terhadap keluarga kalian sehingga akhirnya kalian dipaksa oleh orang-orang musyrikin untuk memerangi orang-orang muslimin

فَأُولَٰئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ ۖ وَسَاءَتْ مَصِيرًا

...Maka orang yang demikian balasannya (kembalinya adalah Jahanam...

وَسَاءَتْ مَصِيرًا

...Dan ini adalah sejelek jelek tempat kembali" (An-Nisa’ : 97)

Dan ini menunjukkan bahwasanya adalah dosa besar, setiap dosa didalam Al-Quran maupun didalam Hadits yang disitu ada ancaman dengan Jahanam maka itu adalah termasuk dosa besar di akhirat dibawah kehendak Allah, kalau Allah menghendaki maka di ampuni kalau Allah menghendaki maka akan dimasukkan kedalam neraka atau di adzab di dalam neraka

إِلَّا الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ

"Kecuali orang-orang yang lemah dari kalangan laki-laki dan wanita dan juga anak-anak kecil...

لَا يَسْتَطِيعُونَ حِيلَةً وَلَا يَهْتَدُونَ سَبِيلًا

...yang mereka tidak mampu untuk keluar, tidak memiliki harta, tidak memiliki kekuatan fisik

وَلَا يَهْتَدُونَ سَبِيلًا

...dan mereka tidak tahu jalan.. (ingin keluar dari kota Mekkah tetapi tidak tahu gimana kota Madinah)

فَأُولَٰئِكَ عَسَى اللَّهُ أَنْ يَعْفُوَ عَنْهُمْ ۚ

...Maka orang yang demikian Allah memaafkan mereka...

وَكَانَ اللَّهُ عَفُوًّا غَفُورًا

...Dan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Maha memaafkan dan Maha mengampuni. (An-Nisa’ : 98-99)

Termasuk dosa besar menolong orang-orang musyrikin memerangi kaum muslimin dan sebabnya adalah karena dia cinta terhadap dunia bukan karena cinta terhadap agama kaum musyrikin tetapi cinta terhadap dunianya, adapun apabila menolong orang-orang musyrikin karena cinta dengan agama orang-orang musyrikin dan senang apabila mereka agamanya lebih nampak daripada agama kaum muslimin maka inilah yang bisa mengeluarkan seseorang dari islam

Ustadz Abdullah Roy