Halaqah 35 ~ Pembatal keislaman yang ke 8 bagian 1 | HSI NI.2

📘 Silsilah Ilmiyyah An-Nawaqidhul Islam
🔊 Halaqah 35 ~ Pembatal keislaman yang ke 8 bagian 1

Halaqah yang ke-35, Penjelasan Kitab Nawaqidhul Islam karangan Asy-Syaikh Muhammad Ibnu Abdul Wahab at Tamimi rahimahullah

Pembatal Keslaman yang ke-8 yaitu tentang menolong orang-orang musyrikin didalam memerangi orang-orang muslimin.

Berkata pengarang rahimahullah :

الثَّامِنُ: مُظَاهَرَةُ المُشْرِكِينَ وَمُعَاوَنَتُهُمْ عَلَى المُسْلِمِينَ وَالدَلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى:﴿وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِين

yang ke-8 kata beliau : menolong orang-orang musyrikin dan membantu mereka didalam memerangi kaum muslimin. dan dalilnya adalah firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang artinya

“Dan barangsiapa siapa yang menolong mereka maka sesungguhnya dia termasuk mereka sesungguhnya Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang-orang yang dzhalim ”

Ini adalah pembatal keislaman yang ke-8 yang apabila dilakukan oleh seseorang, maka dia telah membatalkan islam nya dan apabila dilakukan maka perbuatan ini mengeluarkan dia dari islam, dan menjadikan dia termasuk orang-orang yang kafir membatalkan amalannya dan apabila dia meninggal dunia dalam keadaan tidak bertaubat dari perbuatan ini, maka tidak akan diampuni oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan diakhirat termasuk orang-orang yang kafir masuk kedalam neraka selama-selamanya

Menolong orang-orang musyrikin (orang kafir) dan membantu mereka didalam memerangi orang-orang muslim. Maksudnya apabila terjadi peperangan antara kaum muslimin dengan orang-orang kafir perang didalam masalah agama, kemudian seseorang memihak kepada orang kafir atau orang musyrik memihak mereka membantu mereka untuk memerangi orang-orang muslimin. memihak mereka dengan maksud untuk supaya mereka menang

Memihak mereka supaya agama orang-orang kafir menang dan lebih tinggi dari pada agama kaum muslimin, apabila seseorang keadaannya seperti ini, menolong orang kafir memerangi kaum muslimin dengan maksud supaya agama orang kafir menjadi agama yang nampak dan lebih menang dan lebih nampak dari pada agama orang-orang muslimin dan mencintai agama mereka dan juga ajaran mereka maka orang yang demikian adalah mengeluarkan seseorang dari islam

Dan seorang muslim mencintai Allah dan juga RasulNya dan menjadikan cinta nya kepada Allah dan RasulNya lebih dari pada cintanya kepada orang lain (lebih daripada cintanya kepada bapaknya, kepada anaknya kepada saudaranya kepada istrinya kepada keluarganya) mencintai Allah dan RasulNya lebih dari hartanya lebih dari bisnisnya ini adalah sifat seorang muslim dan juga mencintai orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, mencintai kaum muslimin mencintai orang-orang yang beriman dan juga mencintai segala ketaatan kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

Mencintai Tauhid mencintai mengikuti Sunnah Rasulullah ﷺ, mencintai Al-Qur’an, mencintai hadits , mencintai para Shahabat radhiyallahu 'anhum, demikianlah sikap seorang muslim dan benci kemaksiatan dengan berbagai jenisnya dari yang paling besar membenci kemusyrikan membenci kenifakan, membenci kekufuran, membenci dosa dosa besar dan dosa dosa kecil

ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلاَوَةَ الإِيْمَانِ

Kata Rasulullah ﷺ tiga perkara apabila ada pada diri seseorang maka dia menemukan kelezatan keimanan, manisnya keimanan

مَنْ كَانَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا،

Allah dan RasulNya lebih dia cintai daripada selain keduanya

وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ،

Dan mencintai orang lain tidak mencintainya kecuali karena Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

Karena dia taat kepada Allah, karena dia beriman kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللَّهُ مِنْهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ
(رواه البخاري ومسلم وهذا لفظ مسلم)


Dan dia benci untuk kembali kepada kemaksiatan sebagaimana dia benci apabila dia dilempar kedalam api, demikianlah sifat seorang mukmin, mencintai Allah dan RasulNya, mencintai orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya dan mencintai ketaatan, Bukan mencintai kekufuran dan membantu orang-orang yang musyrik di dalam memerangi orang-orang yang beriman.

Ustadz Abdullah Roy