Halaqah 24 ~ Pembatal Keislaman Yang Keempat Bagian 1 | HSI NI.1

📘 Silsilah Ilmiyyah An-Nawaqidhul Islam
🔊 Halaqah 24 ~ Pembatal Keislaman Yang Keempat Bagian 1

Halaqah yang ke-24, Penjelasan Kitab Nawaqidhul Islam karangan Asy-Syaikh Muhammad Ibnu Abdul Wahab at Tamimi rahimahullah

Pembatal Keislaman yang Ke-4

Berkata pengarang rahimahullahu

الرَّابِعُ : مَنْ اعْتَقَدَ أَنَّغَيْرَ هَدْي النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَم أَكْمَلُ مِنْ هَدْيِهِ وَأَنَّ حُكْمَ غَيْرِهِ أَحْسَنُ مِنْ حُكْمِهِ كَالذِينَيُفَضِّلُونَ حُكْمَ الطَّوَاغِيتِ عَلَى حُكْمِهِ فَهُوَ كَافِرٌ

Beliau mengatakan:

“pembatal yang ke-4 yaitu pembatal keIslaman ke-4 barangsiapa yang meyakini bahwasanya selain petunjuk Nabi ﷺ lebih sempurna pada petunjuk beliau ﷺ atau meyakini bahwasanya hukum selain beliau ﷺ lebih baik daripada hukum beliau ﷺ, seperti orang yang mengutamakan hukum Thogut diatas hukum Rasulullãh ﷺ “fahuwa kafirun” ( فَهُوَ كَافِرٌ ) maka orang yang demikian adalah orang yang kafir ”.

Ini adalah pembatal keIslaman yang ke-4 dari sepuluh pembatal keIslaman yang dibawakan oleh Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhaab. Apa yang dia lakukan berupa keyakinan ini telah mengeluarkan dia dari keIslaman.

Barangsiapa yang meyakini bahwasanya selain petunjuk Nabi lebih sempurna daripada petunjuk beliau, petunjuk Nabi ﷺ adalah wahyu dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى baik berupa Al-Qur’an ataupun berupa hadits-hadits beliau

وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ ,إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ

“Tidaklah apa yang beliau ucapkan wahyu (An-Najm : 3-4)

وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ

Mengucapkan dari hawa nafsunya 

إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ

Tidaklah apa yang beliau ucapkan kecuali adalah wahyu dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang di wahyukan kepada beliau”.

Petunjuk beliau ﷺ adalah wahyu dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla, baik berupa Al-Qur’an maupun hadits² Nabi ﷺ, keduanya adalah wahyu.

Di dalam hadits beliau mengatakan

أَلاَ إِنِّي أُتِيْتُ الْكِتَابَ وَ مِثْلَهُ مَعَهُ

“ketahuilah bahwasanya aku diberikan al Kitab (yaitu diberikan Al-Qur’an) 

وَ مِثْلَهُ مَعَهُ

Dan yang semisalnya”.

Bersama dia yaitu hadits Nabi ﷺ, hadits adalah wahyu sebagaimana juga Al-Qur’an adalah wahyu dari Allāh سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan kita harus meyakini bahwasanya apa yang datang dari Rasulullah ﷺ lebih sempurna daripada petunjuk selain Rasulullah ﷺ danni adalah wahyu dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan Rasulullãh ﷺ ketika beliau berkhutbah Jumat beliau mengatakan 

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ ﷺ

“Sesungguhnya kalam yang paling benar adalah kitabullah

ومن أصدق من الله الحديثا

Dan siapa yang lebih benar ucapannya daripada Allah ُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ ﷺ

Dan petunjuk yang lebih baik adalah petunjuk Nabi ﷺ ”.

Beliau mengatakan خَيْرُ dan makna َخَيْرُ  adalah yang paling baik, yang paling ahsan / yang paling bagus. Kabar dari Nabi ﷺ bahwasanya sebaik baik petunjuk adalah petunjuk beliau ﷺ.

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ ﷺ

“Petunjuk yang paling baik yang lebih sempurna /yang paling sempurna adalah petunjuk Rasulullãh ﷺ ”.

Yang asalnya dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى adalah Dzat yang Al-Alim, Al-Hakim diantara nama Allāh adalah Al-Alim, Al-Hakim (Dia lah Yang Maha Mengetahui) mengetahui mashlahat, mengetahui mudharat mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-hambanNya, mengetahui apa yang terbaik bagi laki-laki, apa yang terbaik bagi wanita dan Allah adalah Al-Hakim (Yang Maha Bijaksana) didalam hukum-hukumNya, didalam syariat Nya maupun didalam takdir yang Allāh takdirkan, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى adalah Al-Alim Al-Hakim (Yang Maha Mengetahui & Dia lah Yang Maha Bijaksana).

Petunjuk dari Allāh adalah petunjuk yang paling sempurna

وَاللهُ يَعلَمُ وَأنتُمْ لا تَعلَمُونَ

“Dan Allah mengetahui sedangkan kalian tidak mengetahui”

Allāh yang lebih mengetahui tentang maslahat bagi kita & apa yang me mudharat bagi kita

أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ

“Bukankah yang menciptakan Dia lah yang mengetahui ” (Al-Mulk 14)

Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang menciptakan kita dan menciptakan alam semesta dan Dia lah yang mengetahui apa

yang terbaik bagi hamba-hambaNya. Allah menurunkan syarat yang bijaksana yang sesuai di setiap tempat setiap zaman

أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ 

"bukankah yang menciptakan Dia lah yang mengetahui"

وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ

Kewajiban seorang muslim adalah meyakini bahwasanya petunjuk Allah dan Rasul-Nya lebih sempurna dan lebih baik daripada petunjuk selain Allah dan juga Rasul-Nya 

Ustadz Abdullah Roy