Halaqah 22 ~ Pembatal Keislaman Yang Ketiga Bagian 3 | HSI NI.1

📘 Silsilah Ilmiyyah An-Nawaqidhul Islam
🔊 Halaqah 22 ~ Pembatal Keislaman Yang Ketiga Bagian 3

Halaqah yang ke-22, Penjelasan Kitab Nawaqidhul Islam karangan Asy-Syaikh Muhammad Ibnu Abdul Wahab at Tamimi rahimahullah

Seorang yang beriman mengucapkan (لا إله إلا الله) mengucapkan محمد رسول الل(ه) ,dan dia yakin tentang maknanya, orang yang mengatakan لا إله إلا الله maka harus meyakini bahwasanya ”Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allāh” yakin dengan seyakin yakinnya tidak ada keraguan sedikit pun keraguan didalamnya

Kalau dia yakin bahwasanya  لا إله إلا الله ”Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah” bagaimana dia masih ragu-ragu tentang kekafiran orang yang menyembah kepada selain Allah.

Orang Nashrani menyembah Nabi 'Isa 'alayhissalam, orang-orang yahudi menyembah 'uzair dan mengatakan bahwasanya dia anak Allah, kalau kita yakin dengan kalimat لا إله إلا الله  Maka kita tidak boleh ragu tentang kekufuran orang-orang yang kafir yang menyembah kepada selain Allāh سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

Demikian pula kalau kita yakin bahwasanya ”Muhammad adalah Rasulullah” dan beliau adalah Nabi yang terakhir, Bagaimana kita masih meragukan orang yang mengingkari kenabian Rasulullãh ﷺ

Orang Yahudi dan Nashrani tidak beriman dengan Rasulullãh ﷺ, bagaimana kita masih meragukan kekufuran mereka, padahal kita sudah bersaksi dan yakin bahwasanya Rasulullãh “Muhammad adalah Rasulullah ﷺ“

أَوْ شَكَّ فِي كُفْرِهِمْ

Atau meragukan kekufuran mereka

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا… 

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Al-Hujurat : 15)

ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا… 

Dan dia tidak ragu-ragu”.

Beriman dan percaya kepada Allah dan Rasul-Nya dan yakin

أُولَٰئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ

“maka mereka lah orang-orang yang jujur didalam keimanannya”.

Kita harus yakin dengan agama kita dan yakin tentang kekufuran orang yang kafir tidak boleh kita ragu tentang kekufuran mereka

أَوْ شَكَّ فِي كُفْرِهِمْ، أَوْ صَحَّحَ مَذْهَبَهُم

“Atau membenarkan ajaran mereka”

 Mengatakan bahwasanya: 

◎ Keyakinan orang Nashrani benar 
◎ Yang mengatakan bahwasanya Allah adalah salah satu diantara tiga 
◎ Atau mengatakan bahwasanya Allah adalah 'Isa Ibn Maryam

Kemudian membenarkan ajaran ini. Meskipun dia shalat bersama kita, meskipun dia hidup bersama kaum muslimin tapi kalau membenarkan ajaran orang-orang kafir, kekufuran mereka, maka dia telah kufur dengan kesepakatan para ulama

Atau mengatakan dan membenarkan mazhab dan juga ajaran orang-orang musyrikin yang mereka menyekutukan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى maka meskipun orang tersebut mengaku sebagai orang muslim tapi kalau dia membenarkan ajaran orang-orang musyrikin maka para ulama telah mengkafirkan orang yang demikian dengan kesepakatan mereka. 

أَوْ صَحَّحَ مَذْهَبَهُم كَفَرَ إِجْمَاعًا

Maka sungguh dia telah kufur atau yaitu telah keluar dari agama islam atau telah murtad dari agama Islam (إِجْمَاعًا) dengan ijma' para ulama.

Artinya tidak ada diantara para ulama yang mengatakan bahwasanya orang yang demikian muslim, semua ulama dari empat mazhab dan juga yang lain, baik Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad, semuanya mengatakan bahwasanya orang yang demikian adalah orang yang kufur. Aqidah seorang muslim adalah meyakini tentang kebenaran agama Islāmdan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى tidak menerima kecuali dari agama ini

Sebagaimana firman Allah 

ان الدين عند الله الاسلام

Dan Allah berfirman :

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Dan barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam maka tidak akan diterima darinya dia diakhirat termasuk orang-orang yang merugi”. (Al-Imran : 85)

Ustadz Abdullah Roy