Halaqah 10 ~ Penjelasan Kaidah Yang Pertama Bagian 3 | HSI NI.1

📘 Silsilah Ilmiyyah An-Nawaqidhul Islam
🔊 Halaqah 10 ~ Penjelasan Kaidah Yang Pertama Bagian 3

Halaqah yang ke-10, Penjelasan Kitab Nawaqidhul Islam karangan Asy-Syaikh Muhammad Ibnu Abdul Wahab at Tamimi rahimahullah

kesyrikan pembatal keislaman yang paling besar.

Dalilnya adalah firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

,إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ

Allah sebutkan ayat ini dengan lafadz yang sama dengan dua tempat didalam surat An-Nisa

,إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاء

”Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik “ (An-Nisa:48)

Allah mengatakan:

لَا يَغْفِرُ

Allah tidak akan mengampuni dosa syirik

Padahal Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى adalah (Al-Ghafur) Yang Maha Pengampun, Al-Ghafar, Al-Ghafir, tapi ketika Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dimaksiati dengan (As-Syirk) dengan menyekutukan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى maka Allah tidak akan mengampuni dosa tersebut

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ

“sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى tidak akan mengampuni dosa syirik”

Orang yang melakukan dosa syirik dan dia bertemu dengan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam keadaan membawa dosa syirik maka dia harus diadzab dan tidak ada ampunan dari Allah bagi orang yang melakukan dosa syirik.

Yang dimaksud dengan bahwasanya Allah tidak mengampuni dosa syirik ini adalah apabila seseorang bertemu dengan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى pada hari kiamat, mati dalam keadaan membawa dosa syirik ini dan dia tidak bertaubat kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

Apabila dia bertemu pada hari kiamat dengan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan membawa dosa syirik ini dan dia tidak bertaubat ketika masih hidup maka inilah dosa yang tidak akan diampuni oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

Adapun orang yang dimasa hidupnya meskipun dia melakukan dosa syirik yang besar yang membatalkan keislaman apabila dia bertaubat sebelum dia meninggal dunia maka Allah akan dosanya.

Yang dimaksud dengan,

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ

Adalah apabila seseorang meninggal dunia bertemu kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى (bertemu dengan Allah) dalam keadaan membawa dosa Syirik besar ini.

Dan yang menjelaskan ini disebutkan didalam hadits,

 Rasulullah ﷺ mengatakan

من مات وهو يدعو من دون الله ندا دخل النار

”Barangsiapa yang mati, dalam keadaan dia menyekutukan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى"

دخل النار

”Maka ia masuk kedalam Neraka”

Beliau ﷺ mengatakan

من مات وهو يدعو من دون الله ندا

”seorang yang yang meninggal dunia dalam keadaan dia berdoa kepada selain Allah, dalam keadaan ia menyekutukan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى“

Inilah orang yang masuk ke dalam neraka dan dialah yang tidak akan diampuni oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

 Dalam hadits yang lain beliau mengatakan

مَنْ لَقِيَ اللَّهَ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ

”Barangsiapa yang bertemu dengan Allah”

يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا

”dalam keadaan dia menyekutukan Allah”

دَخَلَ الْجَنَّةَ

”maka dia masuk ke dalam neraka”

 Menunjukkan bahwasanya maksud firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ

Adalah apabila seseorang meninggal dunia dalam keadaan tidak bertaubat dari kesyirikan tersebut bertemu dengan Allah dihari Kiamat dalam keadaan membawa dosa Syirik.

Inilah yang dimaksud dengan tidak akan diampuni. Adapun orang yang sebelum dia meninggal dunia bertaubat kepada Allah dengan Taubat yang Nashuha sebesar apapun dosanya akan diampuni oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى semuanya, baik berupa Syirik, berupa Kufur, berupa Nifaq kalau dia bertaubat sebelum waktunya, sebelum dia meninggal dunia maka akan diampuni oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

"Katakanlah wahai hamba-hambaKu"

الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ

”yang telah berlebih-lebihan terhadap dirinya sendiri” (yaitu melakukan kemaksiatan.)

لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ

”Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى“

Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى melarang hamba-Nya berputus asa dari rahmat-Nya

إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا

”sesungguhnya Allah mengampuni seluruh dosa”

Allah mengatakan (جميعا) semuanya tidak ada yang dikecualikan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Maksudnya adalah dosa yang dilakukan dan seseorang yang melakukannya bertaubat sebelum ia meninggal dunia.

إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا

Selama dia bertaubat sebelum dia meninggal dunia maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengampuni dosanya, meskipun berupa kesyirikan kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيم

”sesungguhnya (Allah) Dia-lah Yang Maha Pengampun dan juga Maha Penyayang” (Az Zumar : 53)

Maksud dari

إِنَّ اللَّه لا يغفر انيكسرت به

Maksudnya adalah apabila seseorang bertemu dengan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam keadaan membawa dosa Syirik.

Ustadz Abdullah Roy