Halaqah 08 ~ Penjelasan Kaidah Yang Pertama Bagian 1 | HSI NI.1

📘 Silsilah Ilmiyyah An-Nawaqidhul Islam
🔊 Halaqah 08 ~ Penjelasan Kaidah Yang Pertama Bagian 1

Halaqah yang ke-8, Penjelasan Kitab Nawaqidhul Islam karangan Asy-Syaikh Muhammad Ibnu Abdul Wahab at Tamimi rahimahullah

بِــسم الله الرحمن الرحيم
آعلم أنّ من أعظم نواقض الإسلام عشرة


Beliau mengatakan, "Ketahuilah sesungguhnya termasuk Nawaqidhul Islam (pembatal-pembatal keislaman) yang paling besar ada 10″

i'lam (آعلم) artinya adalah ketahuilah.

Dan kalimat ini digunakan oleh orang arab untuk memberi tahu bahwasanya apa yang akan dia katakan adalah sesuatu yang penting. Dia mengatakan kepada orang yang diajak bicara,  (آعلم) ketahuilah, supaya orang yang mendengar yang diajak bicara memperhatikan dan dia sadar bahwasanya dia akan mendengar sesuatu yang sangat penting, sehingga dia mengatakan (آعلم)  ketahuilah, dan Allah menggunakan kalimat ini didalam Al-Quran, diantaranya adalah

Firman Allah

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ… 

“Ketahuilah bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah" (Muhammad: 9)

Digunakan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى didalam Al-Quran menggunakan kalimat  (فَاعْلَمْ) untuk menunjukkan setelahnya adalah perkara yang besar yang hendaknya kita seksama didalam mendengarkan perkara yang besar tersebut.

أنّ من أعظم نواقض الإسلام

Diantara pembatal-pembatal keIslaman yang besar (عشرة) ada sepuluh.

Ucapan beliau (من أعظم) diantara yang paling besar menunjukkan bahwasanya disana sebenarnya banyak pembatal-pembatal keIslaman, akan tetapi yang paling besar, yang paling penting, yang sering terjadi adalah 10 perkara, 10 pembatal yang akan beliau sebutkan, dan sebenarnya pembatal-pembatal keislaman banyak bukan hanya terbatas pada apa yang akan beliau sebutkan. bahkan disana ada sebagian ulama yang menghitung sampai 400 pembatal, tapi disini beliau rahimahullah menyebutkan 10 dan ini adalah yang paling besar, yang paling penting.

1.  Al-awalu (الأول) 

الاول: الشرك في عبادة الله تعالى

”Syirik didalam beribadah kepada Allah وَ تَعَالَى


والدليل قوله تعال

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ 

ومـنه : الذبح لغير الله؛ كمن يذبح للجن، أو القبر


Dalilnya adalah firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang artinya

"Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik dan masih mengampuni dosa yang lain bagi siapa yang dikehendaki" (An-Nisa : 48)

Dan diantara contohnya

ومـنه : الذبح لغير الله؛ كمن يذبح للجن، أو القبر

"menyembelih untuk selain Allah, seperti orang yang menyembelih untuk jin atau untuk kuburan"

Ini adalah pembatal keislaman yang pertama beliau sebutkan secara ringkas dengan menyebutkan salah satu diantara dalilnya (الأول) yang pertama adalah syirik didalam beribadah kepada Allah,

Kenapa beliau disini menyebutkan syirik pada nomor yang pertama? Karena syirik adalah Dosa yang paling besar. Tidak ada dosa yang Allah dimaksiyati dengannya yang lebih besar daripada syirik kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى,  Rasulullah ﷺ bersabda

أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ؟

“maukah aku kabarkan kepada kalian ِ(أَكْبَرِ الْكَبَائِرِ) dosa-dosa besar yang paling besar"

Lebih besar dari berzina, lebih besar dari membunuh, seandainya seseorang berzina 1000 kali dan membunuh 1000 kali, maka dosa syirik ini lebih besar dari pada dosa tersebut.

Akbarul kabair (أَكْبَرِ الْكَبَائِرِ) kata Rasulullah ﷺ ini adalah dosa yang paling besar tidak ada dosa yang lebih besar daripada syirik.

Kemudian beliau mengatakan

الإِشْرَاكُ بِاللهِ

Diantaranya yang pertama yang paling besar adalah ”menyekutukan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى”

Di dalam hadits yang lain beliau ditanya oleh sebagian shahabat

يا رسول الله :أَيُّ الذَّنْبِ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ ؟

"Ya Rasulullah, Dosa apa yang paling besar disisi Allah?"

Dosa yang paling besar disisi Allah, apakah dosa tersebut? Beliau bertanya kepada Rasulullah ﷺ, maka Rasulullah ﷺ mengatakan

أَنْ تَجْعَلَ لِلّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَك

"Engkau menjadikan sekutu bagi Allah dan engkau tau bahwasanya Dia-lah yang telah menciptakan dirimu"

أَنْ تَجْعَلَ لِلّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ

"Engkau menjadikan sekutu bagi Allah didalam beribadah kepada-Nya, menyerahkan ibadah kepada Allah dan juga menyerahkan sebagian ibadah kepada selain Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى"

وهو خلقك

"Dan engkau tau bahwasanya Dia (Allah) Dia-lah yang telah menciptakan dirimu"

Seharusnya orang yang sadar dan beriman dengan rububiyyah Allah dan beriman bahwasanya Allah yang mencipta, menciptakan dia dan orang-orang sebelumnya, menciptakan langit dan menciptakan bumi dan menciptakan seluruh alam semesta dan tidak ada yang melakukan itu semua kecuali Allah, seharusnya orang yang demikian hanya menyerahkan ibadahnya kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

Ini adalah tuntutan keimanan dia, tuntutan keimanan dia bahwasanya Allah satu-satunya yang mencipta. hendaklah dia hanya menyembah kepada Allāh سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ فَاعْبُدُوهُ ۚ.. 

"Itulah Rabb kalian yang tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia, (خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ) Dia lah yang menciptakan segala sesuatu,  (فَاعْبُدُوهُ) maka hendaklah kalian menyembahNya" (Al-An’am : 102)

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Wahai manusia sembahlah Rabb kalian (اعْبُدُوا رَبَّكُم) sembahlah Rabb kalian,

Siapa Rabb kalian?

الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Rabb kalian yang berhak untuk disembah adalah yang menciptakan kalian dan menciptakan orang-orang sebelum kalian supaya kalian bertakwa" (Al-Baqarah : 21)

Inilah Dzat yang berhak untuk disembah, yang mencipta, adapun yang tidak mencipta, seekor lalat pun dia tidak bisa mencipta maka bagaimana dia berhak untuk disembah

أَنْ تَجْعَلَ لِلّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ

Dosa yang paling besar adalah engkau menyekutukan atau menjadikan sekutu bagi Allah, sedangkan engkau tahu bahwasanya Allah yang telah menciptakan kamu, oleh karena itu disini beliau menyebutkan pada nomor yang pertama