Dosa Besar Ke 7 - Memakan Riba

Dosa Besar Ke 7 : Memakan Riba


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَذَرُوْا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبٰۤوا اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ(٢٧٨) فَاِ نْ لَّمْ تَفْعَلُوْا فَأْذَنُوْا بِحَرْبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ۚ 

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasulnya akan memerangimu...."  (QS Al Baqarah 278-279)

Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman :

اَلَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ الرِّبٰوا لَا يَقُوْمُوْنَ اِلَّا كَمَا يَقُوْمُ الَّذِيْ يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطٰنُ مِنَ الْمَسِّ 

"Orang-orang yang makan (mengambil) riba, tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila...."

Hingga firmanNya

وَمَنْ عَادَ فَاُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ النَّارِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ

"Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya" (QS Al-Baqarah 275)

Ini adalah ancaman yang besar, yaitu kekal didalam neraka, sebagaimana yang anda lihat, bagi orang yang kembali memakan (menggunakan) harta riba setelah datangnya nasehat. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali karena pertolongan Allah.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ قَالَ الشِّرْكُ بِاللَّهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَكْلُ الرِّبَا وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلَاتِ (متفق عليه)

"‘Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan !’ Para sahabat bertanya, ‘Apa saja tujuh perkara tersebut wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar, memakan riba, mamakan harta anak yatim, lari dari medan peperangan dan menuduh berzina pada wanita-wanita mu’min yang terpelihara (oleh Allah) yang lalai dari perbuatan jahat." (Muttafaqun Alaih).

Nabi  bersabda :

"Allah melaknat orang yang memakan harta riba dan orang yang memberikannya" [1]  (Diriwayatkan oleh Muslim)

Dan juga diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, dan ada tambahan :

وَشَاهِدَيْهِ وَكَاتِبَهُ

"........ Juga dua orang yang menjadi saksi dan juru tulisnya" [2]
Dan isnadnya adalah shahih.

Dan Nabi  bersabda :

"Orang yang memakan harta riba dan orang yang memberikannya, serta juru tulisnya apabila mereka mengetahui hal itu, maka mereka terlaknat melalui lisan Nabi Muhammad Shalallahu 'alayhi wa sallam pada hari kiamat"  (Diriwayatkan oleh An-Nasa'i)  [3]



•--------------••✵🌴🕋🌴✵••---------------•


(1).  Diriwayatkan oleh Muslim, Kitab al-Musaqah, Bab La'ni Akli ar-Riba, no. 1597.

(2).  Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, Kitab al-Buyu', Bab Ma Ja'a fi Akli ar-Riba, no. 1206.

(3).  Diriwayatkan oleh an-Nasa'i, Kitab az-Zinah, Bab al-Mutawasysyimat, 8/147 dan lafazhnya,

"Bahwasannya Rasulullah ﷺ melaknat orang yang makan riba, orang yang memberikannya, orang yang menjadi juru tulisnya dan orang yang tidak mau membayar zakat..."

Dan tentang dilaknatnya orang yang makan riba dan orang yg memberikannya adalah Tsabit didalam hadits shahih.




Sumber:
Al Kaba'ir
76 Dosa Besar yang Dianggap Biasa, Al-Imam al-Hafizh adz-Dzahabi,
Tahqiq Muhyiddin Mistu,
Penerbit Darul Haq
Cetakan VII 2015/1436 H