Halaqah 04 ~ Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam Membawa Berita Dari Allah

HSI 02 Mengenal Allah

Halaqah 04 ~ Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam Membawa Berita Dari Allah


Download Audio Halaqah 04 :  Google Drive
📘 Silsilah Ilmiyyah 3 Mengenal Rasulullah
🔊 Halaqah 04 ~ Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam Membawa Berita Dari Allah

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke-4 dari Silsilah Mengenal Shallallahu 'alayhi wa sallam yaitu “Mengenal Beliau Shallallahu 'alayhi wa sallam Sebagai Seorang Rasul Yang Diantara Tugasnya Adalah Membawa Berita Dari Allah Subhanahu wa Ta'ala”.

Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam sebagai seorang utusan, diantara tugasnya adalah membawa berita-berita dari Allah.

✓  Baik berita di masa lalu, seperti: kisah-kisah para Nabi dan umat-umat terdahulu.
✓  Maupun berita di masa yang akan datang, seperti: kejadian setelah mati dan kejadian-kejadian di hari akhir.

Kewajiban kita sebagai seorang yang beriman adalah membenarkan berita-berita tersebut, bila memang dalilnya shahih. Allah berfirman:

وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى (٣) إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى (٤

“Dan tidaklah Beliau berbicara dari hawa nafsunya. Tidaklah ucapan Beliau kecuali wahyu yang diwahyukan kepada Beliau.” (QS An-Najm: 3-4)

•) Kalau kita benarkan Beliau Shallallahu 'alayhi wa sallam, maka sebenarnya kita telah membenarkan Allah.

•) Dan kalau kita dustakan Beliau, maka sebenarnya kita telah mendustakan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
◆ Akal yang sehat tidak akan bertentangan dengan dalil yang shahīh.

⇒ Apabila dalil yang shahih sepertinya tidak masuk akal, maka ketahuilah bahwasanya kekurangan ada di dalam akal kita yang memang sangat terbatas, bukan pada dalil.

◆ Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa sallam dikenal oleh kaumnya sebagai orang yang jujur semenjak sebelum Beliau diutus menjadi nabi.

Tidak pernah Beliau sekalipun berdusta;

√  baik kepada anak kecil, sebaya maupun kepada orang tua.
√  baik ketika bercanda maupun dalam keadaan sungguh-sungguh.

Apabila Beliau Shallallahu 'alayhi wa sallam tidak berani untuk berdusta atas nama Beliau dan juga atas nama manusia, maka bagaimana Beliau Shallallahu 'alayhi wa sallam berani berdusta atas nama Allah Subhanahu wa Ta'ala Rabbul ‘alamin?

Itulah yang bisa kita sampaikan dan sampai bertemu kembali pada halaqah yang selanjutnya.

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Saudaramu,
‘Abdullah Roy
Di kota Al Madinah

*Materi audio ini disampaikan didalam Group WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy