Halaqah 24 ~ Menyandarkan Kenikmatan Kepada Allah

HSI Abdullah Roy Belajar Tauhid

Halaqah 24 ~ Menyandarkan Kenikmatan Kepada Allah


Download Audio Halaqah 24 :  Google Drive
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ,السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله و على آله و صحبه أجمعين

📘 Silsilah Ilmiyyah 1 Belajar Tauhid
🔊 Halaqah 24 ~ Menyandarkan Kenikmatan Kepada Allah

Termasuk keyakinan yang harus diyakini dan diingat oleh setiap Muslim bahwa kenikmatan dengan segala jenisnya adalah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Allah berfirman:

وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ

“Kenikmatan apa saja yang kalian dapatkan maka asalnya adalah dari Allah.” (QS An Nahl: 53)

Dan termasuk syirik kecil apabila seseorang mendapatkan sebuah kenikmatan dari Allah kemudian menyandarkan kenikmatan tersebut kepada selain Allah. Seperti mengatakan:

• “Kalau pilot tidak mahir niscaya kita sudah celaka.”
• “Kalau tidak ada angsa niscaya uang kita sudah dicuri.”
• “Kalau bukan karena dokter niscaya saya tidak sembuh.”

Ini semua adalah menyandarkan kenikmatan kepada sebab. Allah berfirman:

يَعْرِفُونَ نِعْمَتَ اللّهِ ثُمَّ يُنكِرُونَهَا

“Mereka mengenal nikmat Allah kemudian mereka mengingkarinya.” (QS An Nahl: 83)

Seharusnya dia sandarkan kenikmatan tersebut kepada Allah, Zat yang menciptakan sebab. Seperti dengan mengatakan:

• “Kalau bukan karena Allah niscaya kita sudah celaka.”
• “Kalau bukan Allah niscaya uang kita sudah hilang.”
• “Kalau bukan karena Allah niscaya saya tidak akan sembuh.”

Karena apa? Karena Allah-lah yang memberikan nikmat keselamatan, nikmat keamanan, nikmat kesembuhan. Sedangkan makhluk hanyalah sebagai alat sampainya kenikmatan tersebut kepada kita. Kalau Allah menghendaki niscaya Allah tidak akan menggerakkan makhluk-makhluk tersebut untuk menolong kita. Ini semua, bukan berarti seorang Muslim tidak boleh berterima kasih kepada orang lain.

Seorang Muslim diperintah untuk mengucapkan syukur dan terima kasih kepada seseorang yang berbuat baik kepadanya karena mereka menjadi sebab kenikmatan ini. Bahkan diperintah untuk membalas kebaikan tersebut dengan kebaikan atau dengan do’a yang baik.

Namun pujian dan penyandaran kenikmatan tetap hanya kepada Allah semata. والله تعالى أعلم

Itulah yang bisa kita sampaikan pada kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah yang selanjutnya.

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Saudaramu,
Abdullah Roy
Kota Al-Madinah

*Materi audio ini disampaikan didalam Group WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy