Halaqah 22 ~ Takut Kepada Allah

HSI Abdullah Roy Belajar Tauhid

Halaqah 22 ~ Takut Kepada Allah


Download Audio Halaqah 22 :  Google Drive
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ,السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله و على آله و صحبه أجمعين

📘 Silsilah Ilmiyyah 1 Belajar Tauhid
🔊 Halaqah 22 ~ Takut Kepada Allah

Ayyuhal ikhwah, Di antara keyakinan seorang muslim adalah bahwasanya manfaat dan mudharat adalah di tangan Allah Subhanahu wa Ta'ala semata. Seorang Muslim tidak takut kecuali kepada Allah dan tidak bertawakal kecuali kepada Allah.

✓ Takut kepada Allah yang dibenarkan adalah takut yang membawa pelakunya untuk:

⑴ Merendahkan diri di hadapan Allah.
⑵ MengagungkanNya.
⑶ Membawanya untuk menjauhi larangan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
⑷ Melaksanakan perintahNya.

✘ Bukan takut :

⑴ Yang berlebihan yang membawa kepada keputus-asaan terhadap rahmat Allah.
⑵ Yang terlalu tipis yang tidak membawa pemiliknya kepada keta’atan kepada Allah .

Takut seperti ini adalah ibadah. Tidak boleh sekali-kali seorang Muslim menyerahkan takut seperti ini kepada selain Allah.

Dan barangsiapa menyerahkannya kepada selain Allah, maka dia telah terjerumus ke dalam syirik besar, yang mengeluarkan seseorang dari Islam. Seperti orang yang takut (terkena) mudharat (dengan) wali fulan yang sudah meninggal kemudian takut tersebut menjadikan dia merendahkan diri di hadapan kuburannya dan juga mengagungkannya. Hendaknya seorang Muslim meneladani Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam ketika beliau berkata yang artinya:

“Dan aku tidak takut dengan sesembahan kalian, mereka tidak memudharati aku kecuali apabila Rabbku menghendakinya.” (QS Al An’am: 80)

Di antara takut yang diharamkan adalah takutnya seseorang kepada makhluq yang melebihi takutnya kepada Allah, sehingga takut tersebut membuat dia meninggalkan perintah Allah atau melanggar larangan Allah, Seperti Orang yang meninggalkan jihad yang wajib atasnya karena takut kepada orang-orang kafir atau tidak melarang kemungkaran karena takut celaan manusia padahal dia mampu.

Allah berfirman yang artinya:

“Sesungguhnya itu hanyalah syaithan yang menakut-nakuti kalian, wahai orang-orang yang beriman, dengan wali-walinya (penolong-penolongnya). Karena itu janganlah kalian takut kepada mereka tetapi takutlah kalian kepadaKu jika kalian benar-benar orang yang beriman” (QS Ali ‘Imran: 175 )

Di antara cara menghilangkan rasa takut kepada makhluq yang diharamkan adalah:

⑴ Berlindung kepada Allah dari bisikan syaithan.
⑵ Mengingat sabda Nabi Shallallahu 'alayhi wa sallam yang artinya:

“Ketahuilah bahwa seandainya umat semuanya berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu, niscaya mereka tidak bisa memberikan manfaat kecuali dengan apa yang sudah Allah tulis, dan seandainya mereka berkumpul untuk memberikan mudharat kepadamu niscaya mereka tidak bisa memberikan mudharat kecuali dengan apa yang sudah Allah tulis.” (HR Tirmidzi dan dishahihkan Syaikh Al Albani Rahimahullah)

Diperbolehkan takut yang merupakan tabiat manusia, seperti:

⑴ Takut kepada panasnya api.
⑵ Takut kepada binatang buas.

Dan takut seperti ini bukanlah takut yang merupakan ibadah dan juga bukan takut yang membawa seseorang meninggalkan perintah atau melanggar larangan Allah. Ini adalah takut yang tabiat, yang para Nabi pun tidak terlepas darinya.

Itulah halaqah yang ke-22 dan sampai bertemu kembali pada halaqah yang selanjutnya.

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Saudaramu,
‘Abdullah Roy

*Materi audio ini disampaikan didalam Group WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy

Halaqah Sebelumnya :
Halaqah 21 ~ Cinta Kepada Allah